Penjualan Cengkih di Wado Sumedang Terhambat Cuaca, Harga Cengkih Kering Naik Dibanding Tahun Lalu

- 14 Juni 2022, 16:26 WIB
Petani sedang menjemur cengkih di wilayah Wado Sumedang baru-baru ini. Penjualan cengkih terhambat faktor cuaca.
Petani sedang menjemur cengkih di wilayah Wado Sumedang baru-baru ini. Penjualan cengkih terhambat faktor cuaca. /kabar-priangan.com/DOK Nanang Sutisna/

KABAR PRIANGAN - Faktor cuaca menjadi kendala terhambatnya penjualan komoditas cengkih oleh para petani pemilik cengkih di wilayah Wado Kabupaten Sumedang.

Pasalnya, setiap harinya, hujan masih kerap turun di wilayah Wado. Kondisi tersebut menjadi faktor penghambat proses pengeringan cengkih.

"Bulan (Juni) ini memang waktu yang tepat untuk menjual cengkih. Dan cengkih yang dijual di wilayah kami adalah cengkih yang sudah dikeringkan," ujar Opan Sopian, petani cengkih asal Desa Mulyajaya, Kecamatan Wado, Selasa, 14 Juni 2022.

Baca Juga: Kawasan Konservasi Fosil Purba di Tomo Sumedang Sumedang Mulai Digali Tim Arkeologi

"Hanya saja sekarang agak terhambat, karena proses pengeringan jadi lama karena cuaca hujan," kata Opan menambahkan.

Terhambatnya proses pengeringan, kata dia, mengakibatkan proses penjualan cengkih tersendat. Sehingga para petani harus bersabar untuk mendapat pendapatan dari komoditas cengkih tersebut.

"Ya yang dikhawatirkan cuaca akan terus seperti ini, masih ada hujan. Bisa-bisa kami telat menjual (cengkih), padahal kami sudah butuh uang," ucapnya.

Baca Juga: JPN Kejari Sumedang, Lakukan Pendampingan Hukum Sertifikasi Tanah Pemda

Opan menyebutkan, hampir sebagian banyak warga Mulyajaya mengandalkan cengkih sebagai komoditas penghasil uang.

Meski tidak semua warga memiliki kebun cengkih, tapi warga bisa menghasilkan uang dari buruh memetik dan menyortir atau memisahkan batang dengan buah cengkih.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x