Sebanyak 53 Ekor Sapi di Kampung Cigobog Garut Mati Diduga Akibat PMK

- 21 Juni 2022, 20:07 WIB
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman bersama petugas dari Diskanak Garut saat memeriksa sejumlah hewan ternak yang diduga terpapar wabah PMK di sejumlah peternakan.*
Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman bersama petugas dari Diskanak Garut saat memeriksa sejumlah hewan ternak yang diduga terpapar wabah PMK di sejumlah peternakan.* /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan termak di Garut terus terjadi. Bahkan di salah satu kampung di wilayah Kecamatan Cisurupan, terdapat sedikitnya 53 ekor sapi yang mati diduga terpapar PMK.

Adanya puluhan sapi di salah satu kampung di Cisurupan yang mati diduga akibat PMK, diungkapkan Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman. 

"Benar, kami tadi mendapatkan laporan jika di kampung ini ada 53 ekor sapi yang mati. Penyebabnya diduga akibat terpapar wabah PMK," kata Helmi saat melakukan peninjauan di peternakan KTSP Bojong 3 di Kampung Cigobog, Desa Tambakbaya, Kecamatan Cisurupan, Selasa, 21 Juni 2022.

Baca Juga: Waspada! 29 Ribu Lebih Balita di Garut Saat ini Mengalami Stunting.

Namun tuturnya, dari 53 ekor sapi di kampung tersebut yang mati, sebagian di antaranya ada yang masih sempat disembelih. Dengan demikian, daging sapi masih bisa dimanfaatkan baik dengan cara dijual maupun dikonsumsi.

Diterangkannya, ke 53 ekor sapi yang mati di Kampung Cigobog memang tidak terjadi dalam satu hari tapi akumulasi selama beberapa pekan. Yang paling banyak, kasus kematian terjadi hari ini yakni mencapai 15 ekor.

Adanya 53 ekor sapi yang mati di Kampung Cigobog itu menurut Helmi sudah tergolong banyak. Dirinya pun langsung melakukan peninjauan ke lokasi tak lama setelah mendapatkan laporan.

Baca Juga: Ratusan Aktivis Pergerakan Lintas Generasi Berkumpul di Garut, Ada Apa?

Helmi memastikan, untuk setiap hewan ternak yang mati akibat terpapar PMK dan tak sempat disembelih, akan mendapatkan dana kerohiman atau uang kadeudeuh. Untuk satu ekor sapi, dana kerohiman yang akan diberikan sebesar Rp5 juta.

"Pemkab Garut memberikan uang kadeudeuh atau dana kerohiman untuk setiap sapi yang mati sebesar Rp5 juta. Namun kami sudah mendapatkan informasi bahwa pemerintah pusat pun akan memberikan dana kerohiman juga," ucapnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x