KABAR PRIANGAN - Demam berdarah atau yang biasa kita dengar dengan istilah DBD, merupakan salah satu penyakit dengan jumlah kasus yang cenderung meningkat setiap tahun.
Menurut data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2022. Berdasarkan data yang dilaporkan P2PTVZ Kemenkes terdapat 95.893 kasus demam berdarah di seluruh Indonesia.
Dari kasus itu tercatat 661 kasus pasien yang terserang DBD meninggal dunia. Termasuk kasus DBD di Kota Tasikmalaya. Bisa dikatakan tinggi. Sehingga perlu penanganan serius.
Salah satu pasien yang terserang DBD Robi Ardian (32) mengaku, dirinya harus dirawat inap di RS Jasa Kartini Kota Tasikmalaya. Beruntung ia merupakan salah satu peserta JKN KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah - Badan Usaha (PPU-BU).
Sehingga selama menjalani perawatan secara intensif dan rawat inap selama enam hari di Rumah Sakit JK tidak membayar sepeser pun. Selain itu, pelayanan juga cukup baik dari para tenaga medis RS tersebut.
"Awalnya badan saya mearasa demam tinggi. Menggigil, agak mual disertai sakit kepala dan badan terasa lemas. Selah dilakukan pemeriksaan di IGD," kata Robi, Kamis 23 Juni 2022.
Baca Juga: Mencoba Resep Baru Mengolah Daging Sapi Kurban Menjadi Masakan Steak ala Western
"Saat di IGD saya langsung ditangani tenaga medis dan diambil sampel darah untuk cek lab. Hasilnya ternyata saya positif DBD dan harus menjalani rawat inap," sambungnya.