Kepala Sekolah di Garut Jadi Korban Pemerasan, Kadisdik akan Lapor Polisi

- 26 Juni 2022, 20:59 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin menyampaikan akan melapor oknum wartawan yang melakukan pemerasan kepada kepala sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin menyampaikan akan melapor oknum wartawan yang melakukan pemerasan kepada kepala sekolah. /kabar-priangan.com/Dindin Herdiana/

KABAR PRIANGAN - Seorang kepala sekolah di Kabupaten Garut telah menjadi korban pemerasan yang dilakukan seseorang yang mengaku wartawan. Hal ini memicu kekesalan sejumlah kalangan sehingga mendorong pihak korban untuk melapor ke polisi.

Informasi yang dihimpun, kepala sekolah yang menjadi korban pemerasan yang dilakukan seseorang mengaku wartawan adalah Wawan Saepullah, Kepala SDN 

Tegalgede 1, Kecamatan Pakenjeng. Tanpa permasalahan yang jelas, ia tiba-tiba dihubungi seseorang yang mengaku wartawan yang secara terang-terangan meminta uang sebesar Rp5 juta.

Baca Juga: GGW Soroti MoU Antara Kades dan Kejaksaan Garut, Dikhawatirkan Jadi ajang Persekongkolan

"Pada Jumat, 24 Juni 2022 sore, saya tiba-tiba mendapat pesan dari seorang tak dikenal yang mengaku wartawan dari Bandung. Ia dengan terang-terangan meminta agar saya memberikannya uang dengan jumlah yang cukup besar yakni mencapai Rp5 juta," ujar Wawan, Minggu, 26 Juni 2022.

Diakuinya, dirinya tentu sangat kaget ketika mendapat pesan dari orang tersebut sehingga ia pun langsung menolaknya. Namun orang tersebut terus menghubunginya baik dengan cara mengirimkan pesan via whatsapp maupun video call sambil mengancam akan memberitakan hal yang negatif yang telah dilakukannya.

Ketika ditanyakan kesalahan apa yang telah diperbuatnya, tutur Wawan, orang tersebut tak mau menyebutkannya. Namun ia terus mengancam akan segera menurunkan beritanya di media yang dimilikinya karena ia mengaku punya data yang lengkap dan hal itu terus berulang-ulang dilakukannya hingga Jumat malam.

Baca Juga: Makodim Gelar Serah Terima Jabatan Dandim 0611 Garut

Disebutkan Wawan, karena kesal terus-terusan diteror, maka ia pun kemudian mengirimkan uang sebesar Rp1 juta ke rekening yang diberikan pelaku. 

Namun setelah itu, pelaku kembali meminta Wawan untuk mengirimkan uang kembali karena menurutnya uang yang sudah dikirim jumlahnya tak memadai alias kurang.

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x