KABAR PRIANGAN - Teknologi fertigasi otomatis nirdaya menjadi inovasi baru teknologi di bidang pertanian yang bisa menjadi solusi dalam mengembangkan usaha pertanian di lahan terbatas, termasuk kawasan perkotaan seperti di Kota Tasikmalaya.
Malah pemanfaatan teknologi yang dirancang dosen dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Budi Indra Setiawan dan Dr. Riani Muharomah itu sudah berhasil diterapkan di tempat kelahiran Budi di Kota Tasikmalaya.
Lokasinya di halaman rumah Bidan Ny. Suyatmi dan atap Madrasah Al-Mansyur, Jalan Burujul II Kelurahan Nagarasari Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya.
Dalam rentang 45 hari, jenis tanaman kacang panjang dan kangkung berhasil dibudidayakan dengan hasil yang baik. "Alhamdulillah tumbuh subur dan kini bisa buat karedok dari kebun sendiri. Saya juga tertarik untuk menanam jenis sayuran lain dengan teknologi ini,"
kata Indra, warga Burujul yang mencoba teknik itu saat dikunjungi Saepuloh, S.Pt, Analis ketahananan pangan ahli muda pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya Sabtu 17 September 2022.
Selain Indra, guru mengaji di Madrasah Al-Mansyur sekaligus Ketua RW 03 Kelurahan Nagarasari Ustaz Deni Ramdani yang turut mencoba teknologi itu, tergerak untuk memanfaatkan atap madrasah itu untuk dipenuhi beragam jenis sayuran untuk memenuhi pasokan gizi keluarganya.
Sejumlah warga yang diundang pun terinspirasi untuk mencoba teknologi itu. Melihat hasil serta antusiasme warga di tanah kelahirannya membuat Budi senang. Buah karyanya dan Riani Muharomah yang tengah diproses hak patennya itu pun diharapkan memberi kontribusi dalam upaya mengembangkan usaha pertanian di kota resik.