KABAR PRIANGAN - SDN 2 Parungponteng di Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya terpaksa harus dikosongkan dan untuk sementara waktu tidak digunakan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Penyebabnya tiada lain karena sekolah tersebut berada di kawasan lokasi terancam bahaya bencana tanah longsor. Akibatnya, KBM di SD tersebut harus pindah sementara.
Hal ini sesuai dengan rekomendasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya yang meminta agar bangunan SDN 2 Parungponteng dikosongkan karena kondisinya saat ini cukup membahayakan.
Baca Juga: Jalan Parungponteng Longsor, Dua Rumah Hancur dan Akses Transportasi Terputus Total
"Untuk sementara waktu, kami minta sekolah dikosongkan dulu, karena berpotensi terjadi longsor susulan. Untuk teknis belajar sudah diserahkan ke Dinas Pendidikan," jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Kurnia Trisna Somantri, Minggu 30 Oktober 2022.
Ia menuturkan, bencana tanah longsor di Desa Girikencana, Kecamatan Parungponteng telah menggerus jalan yang menghubungkan Parungpoteng dengan Kecamatan Cibalong.
Longsor itu, kata dia, tidak hanya menyebabkan jalan terputus, melainkan mengancam bangunan sekolah yang akhirnya tidak boleh ada kegiatan belajar mengajar untuk menghindari bahaya longsor.
"Bangunan sekolah masih utuh. Namun ditemukan retakan jalan yang menjalar dan sudah ada di pinggir gerbang sekolah," kata Kurnia.