KABAR PRIANGAN - Jembatan Baru atau lebih dikenal dengan sebutan Jembar di Kota Banjar, kini menjadi sorotan lagi, terutama bagi para pengguna lalu lintas. Soalnya, tiga tiang penyangga jembatan yang patah dihantam banjir Sungai Citanduy seiring dampak hujan deras dari hulu Bendungan Leuwi Keris beberapa waktu lalu, belum diperbaiki hingga sekarang.
Padahal keberadaan jembatan tersebut sangat vital, termasuk menghubungkan wilayah Parunglesang Kelurahan Banjar Kecamatan Banjar dengan Kelurahan Purwaharja Kecamatan Purwaharja Kota Banjar.
Diketahui Jembar merupakan jembatan penghubung lalu lintas kendaraan jalur strategis dari arah Bandung tujuan Terminal Banjar. Selain itu lintasan menuju Objek Wisata Kabupaten Pangandaran dari arah Ciamis.
Badan jalan Jembar yang baru diaspal tahun 2021 itu kini berpotensi cepat rusak kembali karena getaran jembatan saat dilintasi mobil tertentu. Ditambah lagi, dua portal yang sengaja dipasang di mulut jembatan untuk membatasi kendaraan yang memiliki ketinggian 2,4 meter, semuanya "rungkad" (Sunda; tumbang, roboh - Red) karena ditabrak mobil.
Sejumlah pengemudi truk pun mengaku "kucing-kucingan" agar bisa melewati jembatan tanpa diketahui petugas. "Melintasi ke Jembatan Parungsari itu terlalu jauh. Makanya, saat situasi malam sepi dan aman, saya sempat ucing-ucingan melintasi Jembar," ucap seorang pengemudi truk, Wagino, Senin 7 November 2022.
Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Kota Banjar, Fera Mada Pratama, kedua portal pembatas kendaraan ketinggian 2,4 m itu roboh dalam satu hari, hanya beda jam. Hal itu terjadi bebeberapa hari lalu.
"Rambu pembatasan mobil ketinggian 2,4 meter saat ini masih terpasang. Pengemudi yang taat akan mematuhinya walaupun tanpa portal. Beda dengan pengemudi yang nakal, walaupun diportal tetap saja diterobos dan ditabrak sampai portal itu roboh," ujar Fera.