"Awalnya Eyang Prabudilaya ditemukan oleh isterinya sedang tidur di tatar Sukapura, Nyi Mas Karembong curiga dan salah paham, lalu isterinya merencanakan untuk membunuh Eyang Prabudilaya, kedua isterinya menghunuskan keris di dada Eyang Prabudilaya, darahnya mengalir merah, tempat pembunuhan itu dinamakan Situ Cibereum," lanjutnya.
Tak hanya itu, ia menceritakan kisah asal usul nama beberapa daerah di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Libur Nasional 2023, Ini 5 Tempat Wisata di Sumedang yang Bisa Dikunjungi Bareng Keluarga
"Sesudah Eyang Prabudilaya mati, isteri-isterinya membungkus Eyang Prabudilaya menggunakan sarung dan dipikul dengan bambu, berangkat menuju arus cikunten untuk mencari rawa yang aman, kebetulan pas diperjalanan bambunya patah, isteri-isterinya menyambungkan bambung menggunakan tanah, tempat itulah dinamakan Mangkubumi dan Sambong," sambungnya.
"Kemudian berjalan lagi sampai kelelahan memikul, kedua isterinya istirahat jongkok, lokasi itu dinamakan Nagrog, diambil dari bahasa Sunda jongkok," lanjutnya.
"Akhirnya Eyang Prabu dibuang ke tengah danau, dalam sejarah air-airnya ini kecil. Namun supaya bisa tutup mulut, Sakarembong membunuh Siliwati dan pengawalnya. Singkat cerita Sakarembong hidup sendiri hingga meninggal di Bantar. Sampai sekarang makamnya ada di Bantar," pungkasnya.***