Network
KABAR PRIANGAN - Kabupaten Sumedang saat ini sudah zero kasus aktif penyakit mulut dan kuku (PMK). Namun demikian masyarakat khususnya peternak sapi diimbau untuk tetap waspada.
Ketua Satgas Penanganan PMK Kabupaten Sumedang, drh Lia Indrawati mengatakan, meskipun saat ini Sumedang telah zero kasus aktif PMK, namun kasus tersebut sewaktu-waktu bisa kembali ada.
Hal ini kata dia, karena adanya lalu lintas hewan sapi dari luar yang masuk ke Sumedang sehingga sangat dimungkinkan membawa penyakit.
Baca Juga: Hujan Angin yang Melanda Wilayah Sumedang Disertai Butiran Es, Warga: Baru Kali Ini Terjadi
"Untuk itu kami menghimbau kepada peternak untuk tetap waspada terutama ketika kedatangan sapi dari luar wilayah Sumedang," ujar Lia.
Dikatakan Lia, ketika kedatangan atau mendapatkan sapi dari luar daerah, masyarakat diimbau untuk segera melapor ke petugas.
"Sebagai upaya pencegahan, sapi yang baru masuk tersebut nantinya dikarantina selama 2 minggu, dan ketika tidak ada gejala dan belum divaksin maka petugas akan memberikan vaksin," tambah Lia.
Baca Juga: Pemprov Jabar Dorong Promosi Wisata Daerah, Termasuk Menara Kujang Sepasang di Sumedang
Lebih lanjut dikatakan Lia, ada pembeda antara sapi yang telah divaksin dan yang belum, sapi yang telah divaksin diberi tanda anting yang berupa barcode dimana di dalamnya ada data kapan sapi tersebut divaksin dan kapan harus divaksin lagi.
Sementara itu tambah Lia, sejak kasus PMK menyerang Sumedang pertengahan tahun 2022, total ada 3.115 ekor sapi yang terserang, dengan rincian 101 ekor sapi mati bangkar, sebanyak 142 ekor sapi mati kesembelih dan 2.872 ekor sapi sembuh.***
