Payung Geulis Tasikmalaya Semakin 'Go International', Jadi Peserta Borsang Umbrella Festival di Thailand

- 16 Januari 2023, 22:02 WIB
Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan (kiri) melepas perwakilan pengrajin payung geulis yang akan ikut pameran di Thailand di Bale Kota Tasikmalaya, Senin 16 Januari 2023.*
Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan (kiri) melepas perwakilan pengrajin payung geulis yang akan ikut pameran di Thailand di Bale Kota Tasikmalaya, Senin 16 Januari 2023.* /kabar-priangan.com/Istimewa/

KABAR PRIANGAN - Salah satu ikon produk unggulan khas Kota Tasikmalaya yakni payung geulis akan semakin Go international dengan diikutsertakan dalam ajang Borsang Umbrella Festival 2023 di Thailand pada 20 Januari mendatang.

Kesempatan mengikuti acara pameran produk payung dari berbagai negara di dunia diapresiasi sebagai celah dalam memperluas pemasaran payung geulis untuk mendorong kesejahteraan para pengrajinnya.

Pemilik Eco Industry, Okto Handoko, mengatakan pihak swasta yang berinisiatif membawa payung geulis ke pameran payung tingkat internasional di Thailand mengaku optimistis payung geulis mampu mencuri perhatian dunia internasional.

Baca Juga: PKS Kota Tasikmalaya Targetkan 10 Kursi di DPRD. Ishak Parid: Kami Optimistis!

Ia tergerak membawa produk itu karena payung geulis lebih menonjolkan estetika lukisan tradisional atau lukisan tangan. Adapun payung geulis yang akan dibawa ke Thailand semuanya berbahan dasar bambu.

"Payung yang akan kami pamerkan semua dari bambu. Tak ada lagi unsur kayu. Kenapa tidak ada unsur kayu? Kan sekarang kayu juga semakin jarang kalau bambu kan banyak," kata Okto, Senin 16 Januari 2023.

Ditambahkan Okto, sebagai perusahaan yang mengusung konsep eco industry, penggunaan bahan kayu dianggap tidak ramah lingkungan. Sehingga dirinya mengganti seluruh rangka payung geulis buatannya dengan bahan bambu.

Baca Juga: Kapal Terbalik di Perairan Rancabuaya Garut Masih Misterius

"Dengan mengikuti pameran ini diharapkan payung geulis bisa mendunia dan memberi manfaat positif bagi para pengrajin di Tasikmalaya," ucapnya.

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, mengapresiasi gagasan itu. "Karena mereka secara mandiri berusaha memasarkan dan ingin mengenalkan ikon Kota Tasikmalaya di tingkat internasional," kata Ivan seusai acara pelepasan rombongan peserta pameran di Bale Kota Tasikmalaya, Senin 16 Januari 2023.

Ivan mengaku selama ini Pemerintah kota Tasikmalaya juga telah berusaha mendorong payung geulis agar semakin memasyarakat. 

Baca Juga: Digelar Dosen Bahasa Inggris Unigal Ciamis, Komunitas Belajar Kampung KB di Buniseuri Antusias Ikut Pelatihan

Pihaknya sudah meminta kepada semua kantor pemerintahan, hotel, perusahaan-perusahaan agar menampilkan payung geulis sebagai pemanis interior kantor. "Sehingga siapa pun yang datang ke Tasikmalaya akan menjumpai payung geulis di mana-mana," ujarnya.

Sandi, salah seorang perajin payung geulis di Panyingkiran Kecamatan Indihiang membenarkan bahan kayu di payung geulis menjadi salah satu kendala yang dihadapi.

"Dari dulu peluang ekspor sebenarnya terbuka, tapi kendalanya memang di legalitas kayu. Penggunaan kayu di luar negeri itu diawasi ketat," kata Sandi.

Baca Juga: Dari Barongsai Ambarawa hingga Ritual Cap Go Meh, Bakal Warnai Perayaan Imlek 2023 di Ciamis

Lebih lanjut Sandi memaparkan kayu yang menjadi persoalan adalah kayu yang digunakan sebagai tumpuan atau bonggol rangka payung geulis. "Yang masalah itu bahan kayu yang di bagian atas, yang jadi tumpuan rangka. Kalau yang lainnya aman," kata Sandi.

Kayu tersebut merupakan kayu jenis Kijang Kurang, jenis kayu hutan yang agak sulit didapat. Alasan mengapa harus menggunakan jenis kayu karena alur serat kayu Kijang Kurang horizontal, tidak vertikal seperti kayu kebanyakan yang seratnya vertikal.*



Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah