KABAR PRIANGAN - Para nelayan lobster atau sering disebut nelayan ampar di Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengeluh. Mereka sudah tiga bulan tidak mendapatkan hasil tangkapan.
Hal itu diungkapkan oleh salah seorang nelayan ampar Desa Legokjawa, Rony Syafutra, Senin 13 Januari 2023. Roni mengatakan, dirinya sudah tiga bulan lebih melaut tidak mendapatkan lobster sehingga memilih diam di rumah.
"Saya kurang lebih empat tahun beraktivitas di laut (jadi nelayan lobster), namun akhir-akhir ini saya sama sekali tidak mendapatkan hasil tangkapan," kata Rony saat diwawancarai kabar-priangan.com/Harian Umum Kabar Priangan di kediamannya, Senin 23 Januari 2023.
Lanjut Rony, dari awal menjadi nelayan beraktivitas mencari lobster sampai pertengahan tahun 2022. Saat itu ia sering mendapat lobster. Namun akhir-akhir ini ia sering gigit jari. Ia menduga langkanya lobster tersebut akibat perubahan cuaca.
Karena di rumah tak ada kegiatan, dalam mengisi waktu kosong ia membetulkan jaring yang rusak yang akan dipakai menangkap lobster jika nanti sudah musim kembali.
Adapun modal membeli jaring perangkap lobster mencapai kurang lebih Rp 1 juta, harga yang cukup mahal baginya. Jaring tersebut hanya bisa digunakan dalam waktu satu bulan atau dua kali musiman.
“Meskipun mahal ya mau bagaimana lagi, itu kan udah risiko saya. Kalau enggak beli jaring pakai apa untuk menangkap lobsternya, ya mungkin kalau ada yang rusak saya perbaiki saja supaya ngirit biaya juga,” ucapnya.