Hal yang sama dialami Maman (52), pemilik lahan padi di pesawahan Blok Cikalang Girang Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang. Maman mengatakan, sawah garapannya pun sejak padi berusia dua bulan mulai diserang hama tikus hingga sebagian pohon padinya rusak.
Dia mengaku bingung menghadapi banyaknya serangan hama saat ini. Akibat bermacam hama yang menyerang tanaman padinya, tumbuhan padi menjadi tidak normal yang bisa menyebabkan buah padi tidak bagus.
Menurut dia, hama yang menyerang tidak hanya hama dedet dan keong, justru yang lebih parah hama tikus sawah. "Untuk mengantisipasinya, padi yang sedang mekar terpaksa dibagi dua, kalau kita menganti padi baru tidak mungkin dilakukan karena padi yang lain sudah berusia dua bulan," kata Maman.
Sebelumnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya Adang Mulyana, mengatakan, ketika curah hujan mulai tinggi biasanya berbagai jenis hama menyerang tanaman padi termasuk hama tikus.
Pihaknya mengimbau kepada para petani meningkatkan kewaspadaan terhadap serangan hama sehubungan dengan datangnya musim hujan.
Baca Juga: Pelaku Curanmor di Garut Diamankan Polisi Saat Menjadi Sasaran Amuk Massa
Biasanya, lanjut Adang, jika curah hujan tinggi menyebabkan suhu menjadi lembab sehingga berpotensi munculnya serangan hama.
Tak hanya hama keong tapi juga wereng, hama dedet, tikus dan organisme pengganggu tanaman lainnya. Hama-hama tersebut akan menyerang tanaman padi jika tidak cepat diantisipasi.