Network
KABAR PRIANGAN - Kelompok Cipta Rasa Garam di Dusun Madasari, Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, berhasil memproduksi garam sebanyak 3 ton per bulan. Ketua Kelompok Cipta Rasa Garam Madasari Toto Ismanto mengatakan, keberhasilan produksi garam berdasarkan dari faktor cuaca.
"Jadi kalau cuaca panas produksi garam pasti berhasil, tapi kalau musim hujan pasti turun pendapatan karena tidak ada sinar matahari, " kata Toto saat diwawancarai kabar-priangan.com/ Harian Umum Kabar Priangan, Senin 6 Februari 2023 siang.
Jika cuaca berangin, kata Toto, semakin kencang angin yang tertiup maka akan mempercepat penguapan air laut. Tapi, jika kondisinya dingin, hasil garam yang didapat tidak akan seperti hasil yang didapat ketika suhu panas.
Baca Juga: Ini Rangkaian Acara Satu Abad Harlah NU, 24 Jam Nonstop di Stadion Gelora Delta Sidoarjo
"Curah hujan, faktor ini akan memengaruhi proses penguapan air laut. Apabila intensitas hujan tinggi, maka akan berdampak pada penurunan tingkat produktivitas pembuatan garam," tutur Toto.
Sedangkan lamanya kemarau juga akan berpengaruh pada jangka waktu yang diberikan untuk membuat garam. Jika kemarau terjadi dalam jangka waktu yang lama, maka produktivitas pembuatan garam akan semakin meningkat.
"Harga garam saat ini mencapai Rp3.000 per kilogram, sedangkan dari sebanyak 3 ton ia membutuhkan waktu produksi selama satu bulan," ucapnya.
Sementara, menurut Toto, kualitas air laut sangat mempengaruhi proses pembuatan garam. Namun untuk di Pangandaran khususnya di Pantai Madasari itu bagus untuk dijadikan garam. "Hasil produksi kami di kirim ke berbagai wilayah seperti Bandung, Cirebon, hingga Jakarta," tuturnya.*
