Perintah tersebut sudah tiga kali disampaikan kepada para murid, namun masih ada juga murid yang tak menurut sehingga guru tersebut lepas kontrol. "Pada saat guru itu kami panggil, ia juga meminta maaf kepada sekolah atas perbuatan yang tidak baik," ucapnya.
Ngadino mengaku, saat ini permasalahan tersebut sudah selesai dan pihak keluarga sudah memaafkan. Dirinya pun akan menjadikan hal itu sebuah pelajaran. "Alhamdulillah hari itu juga sudah ada berita bahwa orangtua korban dan anak tersebut sudah memaafkan, harapan pihak keluarga untuk ke depanya jangan sampai terulang kembali kejadian seperti ini," ujar dia.
Adapun dari pihak sekolah, tambah Ngadino, tentu peristiwa ini dijadikan momentum pembelajaran. "Bahwa mendidik anak tidak harus ada dengan unsur kekerasan," ucapnya.
Baca Juga: Sebab Band Radja Diancam Dibunuh Usai Manggung di Malaysia, Dua Orang Ditangkap, Ini Kata Vokalis Ian Kasela
Sementara itu, orangtua murid yang mengalami pemukulan, Erni, mengatakan sangat kecewa dengan adanya ulah kekerasan oknum guru terhadap anaknya di sekolah. "Saya tidak menerima anak saya dipukul, karena bagi saya sekolah itu bukan mendidik kekerasan. Seharusnya sekolah itu mendidiknya yang baik-baik," ujar Erni kepada wartawan.
Erni mengaku, selama ini dirinya pun belum pernah melakukan perlakuan kasar terhadap anaknya apalagi hingga memukulnya. "Sampai segede ini saya dan bapaknya belum pernah menamparnya, kebetulan anak saya itu orangnya baik," kata Erni.
Di tempat terpisah, Humas SMKN 1 Padaherang Yayan Sopand mengatakan, dirinya dari pihak sekolah meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga yang menjadi korban. "Saya berharap kejadian seperti itu tidak terulang kembali," ucapnya.***