KABAR PRIANGAN - Kasus difteri di wilayah Kabupaten Garut masih mengalami penambahan, bahkan kini juga mulai muncul di kecamatan lain. Sementara itu capaian vaksin outbreak response immunization (ORI) yang dilaksanakan di wilayah Kecamatan Pangatikan baru mencapai 60 persen.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Asep Surachman, saat ini jumlah kasus positif difteri di Garut bertambah menjadi 14. Sedangkan jumlah suspek difteri mencapai 34 orang dan 3 di antaranya saat ini masih menjalani perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut.
"Jumlah yang positif difteri saat ini menjadi 14 orang sedangkan jumlah suspek mencapai 34 orang. Yang positif semuanya sudah sembuh sedangkan yang suspek masih ada 3 orang yang menjalani perawatan di ruang isoalasi RSUD Garut", ujar Asep, Rabu, 15 Maret 2023.
Baca Juga: Seorang Janda di Garut jadi Korban Jambret, Raib Hingga Belasan Juta
Selain jumlah pasien positif dan suspek difteri, dituturkan Asep, jumlah warga yang meninggal dunia karena diduga difteri juga mengalami penambahan.
Hingga Rabu, 15 Maret 2023 petang, jumlah warga yang meninggal diduga akibat difteri di Garut mencapai 9 orang.
Dikatakannya, warga ke 9 yang meninggal diduga difteri bukan merupakan warga Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan seperti yang sebelum-sebelumnya. Kali ini yang meninggal merupakan warga Kecamatan Cisurupan.
Asep menyebutkan, jumlah kasus difteri yang terjadi di wilayah Kecamatan Pangatikan untuk saat ini sudah mrengalami penurunan. Hal ini merupkan dampak dari penanganan yang dilakukan dinas kesehatan dengan cara pelaksanaan ORI dan pemberian obat terhadap warga.
Namun imbuhnya, kasus difteri juga muncul di wilayah kecamatan lainnya di antaranya Tarogong Kidul dan juga Cisurupan. Sebelumnya di Tarogong Kidul ada seorang warga yang dinyatakan positif difteri dan yang terbaru, ada seorang warga Cisurupan yang meninggal diduga difteri.