Kedaulatan Pangan Berbasis Kearifan Lokal Berjalan Cukup Baik di Garut

- 14 Mei 2023, 19:57 WIB
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Dirjen Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Sjamsul Hadi.
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Dirjen Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Sjamsul Hadi. /kabar-priangan.com/Aep Hendy/

KABAR PRIANGAN - Perang antara Rusia dan Ukraina telah menimbulkan ancaman kerawanan pangan bagi negara lain termasuk Indonesia. Oleh karenanya harus ada langkah-langkah upaya pencegahan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun masyarakat.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam upaya pencegahan terjadinya rawan pangan yakni mempertahankan kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal. Cara ini dinilai sangat apektif dan sudah terbukti selama ini. 

Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Dirjen Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan Kebudayaan Ristek dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Sjamsul Hadi, menyampaikan, kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal selama ini sudah diterapkan di sejumlah daerah di Indonesia termasuk di Garut. Hal ini terbilang berhasil menjaga ketersediaan pangan di Garut sehingga dapat mengurangi resiko rawan pangan. 

Baca Juga: Giliran PBB, PKB, Demokrat, dan Gerindra Daftarkan Bacaleg ke KPU Garut

"Kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal telah berjalan cukup baik di Garut selama ini. Terlebih Garut merupakan bagian dari lumbung pangan di daerah Jawa Barat sehingga diharapkan ini bisa menjadi solusi dari adanya ancaman rawan pangan yang menjadi kekhawatiran di seluruh negara saat ini," ujar Syamsul seusai menghadiri kegiatan Dialog Peran Negara dan Masyarakat Dalam Mewujudkan Kedaulatan Pangan Berbasis Kearifan Lokal di ballroom Hotel Harmoni Garut, Minggu, 14 Mei 2023.

Dia berharap, kearifan lokal yang selama ini diterapkan masyarakat Garut dalam sistem pertanian yakni dengan mempertahankan tata cara yang diwariskan nenek moyang tetap dijaga dan dilestarikan. Salah satunya dengan melakukan penanaman berbagai tanaman yang bisa memenuhi ketersediaan pangan. 

Karena menurutnya, bicara soal pangan tentu bukan hanya bicara tentang beras tapi juga hasil pertanian lainnya seperti singkong, jagung, kentang, dan jenis palawija lainnya. Ini juga yang penting disosialisasikan kepada masyarakat sehingga tidak ada lagi anggapan belum makan kalau belum makan nasi padahal sudah makan jenis makanan lainnya seperti kentang, jagung, singkong, dan sebagainya.

Baca Juga: Pilkades Serentak di Garut, Kantor Pemerintah dan Sekolah Diliburkan

Pihaknya, imbuh Syamsul, ikut terlibat dalam upaya mensukseskan upaya pencegahan krisis pangan dengan mempertahankan kedaulatan pangan berbasis kearifan lokal ini karena adanya keterkaitan terutama di dalam konteks kearifan lokalnya. Kearifan lokal yang selama ini diterapkan masyarakat dalam bidang pertanian, masuk ke dalam unsur budaya yang erat kaitannya dengan lembaganya. 

"Selain masalah pangan, kami juga mendorong pengembangan dua sektor lainnya yakni sandang dan papan yang juga berbasis kearifan lokal. Misalnya pakaian tradisional serta bangunan tradisional yang juga masih banyak didapatkan di Garut dan masih terjaga dengan baik," katanya. 

Halaman:

Editor: Nanang Sutisna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x