Network
KABAR PRIANGAN - Wakil Bupati Garut Helmi Budiman menyebutkan, butuh waktu sekitar 150 hari atau lima bulan untuk membersihkan eceng gondok, teratai, dan tumbuhan air lainnya di Situ Bagendit.
Ia menuturkan, luas Situ Bagendit itu sekitar 100 hektar, sedangkan yang tertutup tanaman air, seperti eceng gondok, teratai, dan tumbuhan lainnya seluas 50 hektar.
"Nah untuk membersihkan yang 50 hektar itu dibutuhkan waktu sekitar 150 hari atau lima bulan," kata Wabup didampingi Kadisbudpar Garut Agus Ismail dan Kadis Perikatanan Sopyan Yani saat monitoring pembersihan tanaman air di Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, baru-baru ini.
Baca Juga: Di Garut Banyak Isu Cerita Rakyat Yang Bisa Dijadikan Film Untuk Dongkrak Pariwisata
Oleh karenanya, Wabup mengimbau dan mengajak kepada masyarakat sekitar maupun pecinta lingkungan untuk dapat bersama-sama ikut membersihkan Situ Bagendit.
"Saat membersihkan ada dari TNI Polri sudah turun, kemudian dari Tagana, PMI, Pramuka, sudah pada turun ke sini walaupun mungkin dari nelayan, masyarakat setempat disini sudah pada turun. Tinggal masyarakat atau komunitas lainnya kita tunggu," ucapnya.
Helmi menyampaikan, saat ini pengelolaan Situ Bagendit dilaksanakan dengan kerja sama antara pemerintah daerah dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung. Untuk airnya sendiri dikelola oleh BBWS dan untuk objek wisata dikelola oleh pemerintah daerah.
Baca Juga: Tersesat, 5 Pelajar asal Garut Dilaporkan Hilang saat Turun dari Gunung Guntur
Memang selama ini biaya pembersihan tanaman air seperti eceng gondok dan lainnya tidak khusus masuk di APBD. Kegiatan pembersihan ini pun kolaborasi antar dinas terkait. Seperti kita lihat eceng gondok setengahnya menutupi permukaan situ," ujarnya.***
