Network
KABAR PRIANGAN - Hasil audiensi mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Tasikmalaya di Kemendikbud Ristek Jakarta, pada Rabu 7 Juni 2023, dinilai tidak memberikan solusi yang jelas.
Bahkan, sejumlah mahasiswa merasa kecewa atas diskusinya bersama kementrian yang dinilai tidak membuahkan hasil sama sekali.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Presma, Fikri Anwar Rafdillah saat dihubungi wartawan Kabar Priangan melalui pesan WhatsApp.
"Jawaban dari kementrian masih normatif. Orang yang memang kami hadapi kan Dirjen Kelembagaan Dikti Pak Lukman datangnya telat 1 jam dan diskusinya tidak lama, hanya 20 menit karena ada agenda lain. Kami kecewa, seolah-olah dianggap tidak penting," ungkap Fikri.
Baca Juga: Soal Mahasiswa STMIK Tasikmalaya yang Tidak Bisa Lanjut Kuliah, Ini Kata Dede Muharam!
"Mau bagaimana pun kementrian harus bertanggung jawab, jangan asal cabut izin. Karena di kampus kan ada mahasiswa, mau bagaimana nasibnya? Tapi tidak memberikan solusi," tambahnya.
Untungnya, kata Fikri, perihal permohonan verifikasi dan validasi data mahasiswa sudah dilakukan di LLDikti IV Bandung. Meskipun, ada beberapa data yang masih asal-asalan dan perlu diperbaiki lagi.
Ditanya soal jumlah mahasiswa yang tidak bisa lanjut kuliah, Ketua Presma ini menyebutkan ada sekitar 132 mahasiswa.
