Network
Di Kabupaten Sumedang sendiri, kata Iwan, secara keseluruhan semua desa (270 desa) sebenarnya telah membentuk BUMDes.
"Namun dari sekian banyak desa yang telah membentuk BUMDes ini, memang baru 240 desa yang masuk dalam pemeringkatan BUMDes," ujar Iwan.
Baca Juga: Permudah Transaksi Pembayaran PDRD, Bupati Sumedang Luncurkan Aplikasi ORS
Untuk rincian klasifikasi BUMDes di Kabupaten Sumedang berdasarkan hasil pemeringkatan Kemendes, sambung Iwan, BUMDes kategori maju sebanyak 14 BUMDes, kategori berkembang 96 BUMDes, kategori pemula 40 BUMDes, dan kategori perintis sebanyak 119 BUMDes.
"Jika melihat data ini, Sumedang sebenarnya sudah terbilang lumayan bagus. Soalnya pembentukan BUMDes di Sumedang sendiri mulai ramainya itu antara tahun 2019 sampai 2021. Jadi baru sekitar 4 tahunan terbentuk tapi sudah ada yang maju," ujarnya.
Sebagai contoh, kata Iwan, BUMDes Desa Situraja Utara di Kecamatan Situraja, BUMDes ini mulai mendapatkan penyertaan modal dari desanya pada tahun 2019 dengan nilai Rp 100 juta.
Baca Juga: Tak Hanya Rumah Sakit, di Jatigede Sumedang Bakal Dibangun Sentra Kuliner Ikan
Paktanya, pada tahun 2022 lalu, BUMDes Situraja Utara ini ternyata sudah berhasil tumbuh hingga bisa memiliki penghasilan laba bersih Rp 25 juta per tahun, dan mampu menyumbang PADes sebesar Rp 10 juta pertahun.
"BUMDes Situraja ini telah memiliki banyak objek usaha, di antaranya usaha pengadaan wifi, isi ulang air mineral, BUMDes deliveri, dan PPOB," ucap Iwan.
Iwan berharap, keberhasilan BUMDes yang telah masuk kategori maju ini, nantinya dapat menginspirasi dan memotivasi desa-desa lainnya di Sumedang agar bisa terus mengembangkan Bumdesnya supaya bisa lebih tumbuh dan berkembang.***
