Kisah Buruh Pemetik Kelapa di Pangandaran, Profesi Berbahaya Sudah Beberapa Orang Cedera bahkan Meninggal

- 24 Juli 2023, 23:08 WIB
Pohon kelapa di halaman rumah Solih, pemetik kelapa warga Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.*/kabar-priangan.com/Kiki Masduki
Pohon kelapa di halaman rumah Solih, pemetik kelapa warga Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.*/kabar-priangan.com/Kiki Masduki /

KABAR PANGANDARAN - Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, sangat kaya sumber daya alam, salah satunya pohon kelapa. Hampir di setiap kecamatan terdapat banyak pohon kelapa, baik di dataran tinggi maupun di dataran rendah, pegunungan maupun pantai.

Buah kelapa sudah menjadi bahan industri yang iolah menjadi berbagai produk, mulai dari bumbu masakan, minuman sampai menjadi minyak. Tak heran sejumlah warga di Pangandaran berprofesi sebagai buruh pemetik kelapa seiring dengan permintaan buah kelapa yang tinggi.

Namun, menggeluti profesi yang satu ini buka tanpa risiko. Sudah beberapa orang yang mengalami cedera bahkan sampai meninggal akibat terjatuh dari pohon kelapa. Seperti  diceritakan salah seorang pemetik kelapa bernama Solih (33) warga Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Baca Juga: Resmi! Dipilih oleh Presiden Jokowi Jelang 17 Agustus, Ini Makna dan Filosofi Logo HUT ke-78 Kemerdekaan RI

Solih telah menjadi pemetik kelapa sejak tahun 2004 atau sejak usianya masih 14 tahun. Ia yang hanya lulusan SD itu sangat ingin punya penghasilan. "Saya lihat di kampung banyak yang jadi buruh pemetik kelapa, punya kendaraan, uang yang cukup, saya jadi tertarik," kata Solih, Senin 24 Juli 2023.

Dengan bermodalkan kemampuan memanjat dan tenaga ekstra, Solih nekat menjadi buruh pemetik kelapa. "Naik ke pohon kelapa itu butuh tenaga yang kuat, tangan untuk memegang dan kaki sebagai pendorong," katanya.

Saat sampai di pucuk pohon, lanjutnya, situasinya semakin sulit. Solih harus mencari pegangan agar tidak jatuh, sementara satu tangan memegang golok untuk memotong dahan kelapa yang menghalangi buahnya. "Mengambil buahnya juga kadang-kadang memakai golok, kadang juga pakai teknik dipetik," ucapnya.

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah