Network
KABAR PRIANGAN - Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang, dalam waktu dekat ini berencana akan membangun saluran tanah untuk pembuangan air dari bendungan Cihamerang, di wilayah Desa Sukasirnarasa, Kecamatan Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.
Rencana pembuatan saluran terbuka berbentuk cekung (travesium) ini, merupakan bagian dari upaya untuk menangani dampak disposal Tol Cisumdawu di Blok Cihamerang.
Karena sebagaimana diketahui, genangan air seluas 8 hektar yang sudah mirip seperti bendungan di Blok Cihamerang tersebut, muncul atau terjadi setelah daerah itu dijadikan lokasi disposal proyek Tol Cisumdawu.
Baca Juga: BPBD Sumedang Pangkas Pohon Berpotensi Membahayakan bagi Pengguna Kendaraan di Jalan Protokol
"Jadi selain dilakukan penyedotan dengan menggunakan pompa air, Pemkab Sumedang juga akan membuat saluran tanah sepanjang 430 meter. Saluran itu, nantinya akan difungsikan untuk membuang air dari Blok Cihamerang," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, Jumat, 8 Desember 2023.
Atang menyebutkan, rencana pembuatan drainase terbuka berbentuk cekung sepanjang kurang lebih 430 meter ini, telah dibahas dalam rapat koordinasi penanganan jangka pendek dampak disposal Tol Cisumdawu, beberapa waktu lalu.
Berdasarkan hasil rakor bersama seluruh stakeholder terkait, kata Atang, akhirnya muncul beberapa solusi untuk penanganan dampak disposal Tol Cisumdawu di Blok Cihamerang tersebut. Salah satunya, akan dibuatkan saluran untuk pembuangan air dari bendungan tersebut.
Baca Juga: Antisipasi Banjir di Sumedang, BPBD dan UI Pasang EWS di Sejumlah Sungai
"Rakor penanganan dampak disposal Tol Cisumdawu di Blok Cihamerang kemarin, telah menghasilkan sejumlah solusi untuk penanganannya. Mulai dari solusi untuk penanganan jangka pendek hingga jangka panjang," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang.
Atang menuturkan, penanganan dampak disposal Tol Cisumdawu di Blok Cihamerang ini, sebenarnya sudah dilakukan sejak awal Februari 2023. Namun penanganannya baru bersifat sementara.
