KABAR PRIANGAN - Dalam kurun waktu kurang dari setengah tahun, enam orang warga Kota Tasikmalaya meninggal akibat gigitan nyamuk aides aegepty.
Selain menewaskan enam orang warga, akibat gigitan nyamuk penyebab wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) tersebut, telah mengakibatkan 632 orang warga Kota Tasikmalaya terjangkit kasus DBD.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, sejak Januari hingga 17 Mei 2024, kasus DBD di Kota Tasikmalaya sudah sebanyak 632 kasus,12 orang masih mendapat perawatan dan 6 orang meninggal dunia.
Baca Juga: Dua Pelaku Pembuang Sampah Sembarangan Dijatuhi Hukuman oleh Pengadilan Negeri Kota Tasikmalaya
Direktur RSUD Dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya Budi Tirmadi membenarkan, sejumlah pasien DBD dirawat di RSUD dr. Soekardjo.
Menurut Budi, pergantian musim dari musim panas ( El Nino) ke musim hujan yang terjadi tahun ini menyebabkan peningkatan kasus DBD di Kota Tasik hingga tiga kali lipat dibanding waktu yang sama tahun sebelumnya.
Bahkan lanjut Budi, pada kasus DBD tahun ini nyamuk aedes aegepty atau nyamuk penyebab DBD menyerang berbagai usia.
Baca Juga: Baliho Balon Bupati Tasikmalaya Banyak yang Rusak, Diduga ada Tangan Jahil
"Kalau biasanya kasus DBD paling banyak atau didominasi oleh anak-anak. Namun untuk tahun ini DBD ini menyerang berbagai usia," ujar Budi.
Budi juga mengatakan, selama ini RSUD Dr Soekardjo terus berupaya merawat pasien DBD baik pasien anak-anak maupun dewasa. Berdasarkan laporan kata Budi, jumlah pasien DBD yang dirawat di RSUD dr Soekardjo saat ini ada 12 orang.