Tatang Pahat: Perhelatan Pilkada 2024, Kota Tasikmalaya Butuh Pemimpin Jujur, Adil dan Bijaksana

Tayang: 19 Juni 2024, 18:30 WIB
Penulis: Nanang Yudi
Editor: Nanang Sutisna
Praktisi seni dan pemerhati budaya Tasikmalaya, Tatang Pahat.
Praktisi seni dan pemerhati budaya Tasikmalaya, Tatang Pahat. /kabar-priangan.com/DOK/

KABAR PRIANGAN - Praktisi seni dan budaya, Tatang Pahat mengatakan menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024, Kota Tasikmalaya sangat membutuhkan lahirnya pemimpin yang jujur, adil dan bijaksana.

Sebelum pelaksanaan Pilkada Wali Kota Tasikmalaya untuk periode 2024-2029, menurut Tatang, sudah dipastikan semua kandidat terkesan bagaikan malaikat yang selalu memberikan pertolongan terhadap siapa saja yang membutuhkan uluran tangan.

Bahkan, Tatang melanjutkan, karakter humanis dan bijaksana dari para kandidat bakal calon Wali Kota Tasikmalaya menjadi pemandangan yang indah yang dipertontonkan kepada masyarakat, ibarat dewi fortuna sang pembawa kebaikan.

Baca Juga: Peringati Rangkaian Hari Bhayangkara Ke-78, Polres Tasikmalaya Kota Gelar Donor Darah

"Para kandidat bakal calon Wali Kota Tasikmalaya, kata jujur, adil, bijaksana serta akan membawa masyarakat menjadi sejahtera itu akan menjadi mutiara yang menghipnotis serta membius bahwa sangat pro rakyat dan mengetahui keprihatinannya," tuturnya.

Namun, kata dia, masyarakat harus benar-benar mampu memilah untuk memilih sosok yang pasti menjadi pemimpin jujur, adil dan bijaksana. Dan bukan menjadi malaikat dikala berjualan untuk menuju kursi kekuasaan.

"Masyarakat tentu sudah jengah dan hampir masuk dalam titik nadir yaitu tidak percaya terhadap para kepala daerah, yang ternyata dalam perjalan kepemimpinannya, terjadinya praktek upeti, korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN)," tegasnya.

Baca Juga: Pengaruh Kurban, Penjualan Daging Sapi di Kota Tasikmalaya Pasaran Masih Sepi

Memiliki Kejujuran dan Malu

Padahal, lanjut dia, hakekat menjadi seorang pemimpin yang paling utama adalah memiliki kejujuran dan malu bahwa segala bentuk fasilitas yang didapat bersumber dari pajak yang diberikan oleh masyarakat.

"Jadi, memberikan pekerjaan itu harus pada ahlinya, bila tidak maka tunggulah kehancurannya. Dan itu nampak terlihat karena bagian sistem yang dibangun oleh ketidakjujuran maka banyak orang jujur yang tidak memiliki tempat," tegasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub