KABAR PRIANGAN - Ribuan santri dari sejumlah daerah di Priangan Timur yaitu Kabupaten Ciamis, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar, mendatangi Mapolres Tasikmalaya Kota di Jalan Letnan Harun, Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Senin 9 Juli 2024 malam. Para santri tersebut datang menggunakan kendaraan roda dua dan roda
empat.
Diperoleh informasi, kedatangan para santri menuntut pengusutan kasus perusakan mobil Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum Dusun Pasirkadu Desa Petirhilir Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis KH Ujang Abdussalam. Dalam unjuk rasa itu, perwakilan santri dan pimpinan pondok pesantren sempat bertemu dengan aparat kepolisian.
Kejadian perusakan mobil berlangsung Senin 8 Juli 2024 dini hari. Menurut Koordinator Aksi KH Wawan Abdul Malik Marwan, kronologi kejadian, ketika itu seusai menghadiri reuni akbar Himpunan Alumni Pondok Pesantren Miftahul Huda (Hamida) di Kecamatan Manonjaya Kabupaten Tasikmalaya, KH Ujang dan dua santrinya dalam perjalanan pulang menuju Ciamis.
Saat melintas di Jalan Kolonel Basyir Surya dekat Lanud Wiriadinata Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya, kaca mobilnya tiba-tiba dipecahkan oleh pengendara motor berboncengan yang datang dari arah berlawanan. Selain kaca pintu mobil bagian kanan pecah, spion kanan pun rusak. KH Ujang tidak terluka karena duduk di bagian tengah mobil, namun pecahan kaca mengenai dua orang santri yang duduk di jok depan.
Polisi Usut Kasus Perusakan Mobil Pimpinan Ponpes Darul Ulum Ciamis
Wawan menyampaikan, hasil pertemuan pihaknya dengan polisi malam itu, polisi menyatakan akan secepatnya melakukan proses kasus tersebut dan siap membubarkan geng-geng motor. Ia pun berbicara di depan para peserta aksi. "Intinya kita sudah mendapatkan jawaban. Alhamdulillah, kita nanti lihat action-nya. Kalau nanti action-nya tidak ada, maka kami santri pasti akan turun lebih banyak lagi untuk men-sweeping geng-geng motor bila perlu datang ke rumah-rumahnya," ujar Wawan, Ketua Front Persaudaraan Islam (FPI) Kabupaten Ciamis yang juga pengasuh Pondok Pesantren Daarul Falaah Dusun Ciaren Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis itu.
Para Santri Berasal dari Berbagai Daerah di Priangan Timur
Wawan mengatakan prihatin karena korban geng motor adalah masyarakat biasa atau masyarakat yang lemah. Ia juga menyebutkan para santri yang melakukan aksi tersebut datang dari sejumlah daerah. "Dan mohon diketahui oleh bapak-bapak, kami para santri ini dari mana-mana. Tak hanya dari Tasik, Ciamis, dari Banjar pun ada sebagian. Dan kami belum turun semua," ucapnya.