KABAR PRIANGAN - Kejadian perusakan mobil Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum Dusun Pasirkadu Desa Petirhilir Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis Jawa Barat KH Ujang Abdussalam pada Senin 8 Juli 2024 dini hari, telah dilaporkan kepada aparat kepolisian di Mapolres Tasikmalaya Kota. Laporan dilakukan para santri dari berbagai daerah di Priangan Timur dalam aksi yang dipimpin Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Falaah Dusun Ciaren Desa Sukamaju Kecamatan Baregbeg KH Wawan Abdul Malik Marwan, Senin 8 Juli 2024 malam.
Dua hari setelah laporan tersebut, Rabu 10 Juli 2024, Wawan mengatakan pihaknya belum mendengar pelaku perusakan mobil tertangkap. Ia pun telah mengutus salah seorang santri untuk mengecek ke Mapolres Tasikmalaya Kota, menanyakan bagaimana proses penanganan kasus tersebut. Namun ia mendapat informasi bahwa aparat Polres Tasikmalaya Kota masih mengumpulkan bukti-bukti.
"Kasus tersebut baru saja tadi ditanyakan ke Unit Reskrim Polres Tasikmalaya Kota yang mengangani perkara tersebut. Berdasar informasi yang saya peroleh, katanya polisi sedang mengumpulkan bukti-bukti untuk dikerucutkan ke penyidikan," ujar Wawan saat ditemui Kabar-Priangan.com/Surat Kabar Harian "Kabar Priangan" seusai pembukaan Pekan Olahraga dan Seni Antar-Madrasah Diniyah (Porsadin) Kabupaten Ciamis ke-7 2024 di Tempat Wisata Al Baik, Jalan Raya Ciamis-Tasikmalaya, Desa Margaluyu Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, Rabu 10 Juli 2024 siang.
Disampaikan Wawan, bila dalam tiga hari ini pelaku pengrusakan mobil belum tertangkap, pihaknya akan melakukan apa yang disampaikan saat mendatangi mapolres. "Kami akan berkoordinasi dengan pesantren-pesantren, para santri, para kyai, bagaimana tindak lanjut ke depan. Kemarin sudah disampaikan saat aksi, jika dalam waktu 1 x 24 jam pelaku tidak tertangkap maka kami yang akan turun," ujar Wawan, Ketua Front Persaudaraan Islam (FPI) Kabupaten Ciamis tersebut.
Karena itulah, lanjut Wawan, pihaknya masih menunggu dulu bagaimana jawaban dan kinerja dari Polres Tasikamalaya Kota. "Sebetulnya jangan kami yang datang ke sana, tapi harus ada dari Polres Tasikmalaya Kota yang menyampaikan sejauh mana perkembangan penanganan kasus ini. Tapi setelah ditunggu-tunggu dua hari ini belum ada, maka kami tadi mengutus santri untuk menanyakan ke Mapolres Tasikmalaya Kota," tutur Wawan.
Aparat Polres Tasikmalaya Kota telah melakukan oleh TKP
Wawan mengaku percaya kepolisian akan serius menangani perkara ini. Soalnya, satu hari setelah laporan tersebut, Selasa 9 Juli 2024, aparat Polres Tasikmalaya Kota langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Saat itu pihak korban juga hadir di TKP. "Saat ini saya percaya kepada polisi karena melihat kemarin begitu kami melakukan laporan mereka langsung bergerak melakukan olah TKP. Mudah-mudahan pelakunya segera tertangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ucap Wawan.