KABAR PRIANGAN - Masyarakat Sumedang butuh figur kepala daerah yang memiliki jejaring ke tingkat pusat, ke para pengusaha serta ke dunia akademisi yang merupakan elemen dan mitra penting dalam menyukseskan pembangunan daerah.
"Maka dari itu perlu figur yang tidak saja berani merubah tradisi yang tidak efektif dalam berpemerintahan. Pokoknya perlu eksekutor yang berani mengambil langkah-langkah yang gak biasa, tidak cari aman," ujar akademisi yang juga pemerhati politik daerah, Ermi Triaji, Senin, 5 Agustus 2024.
Selain itu, Ermi berpandangan, Sumedang perlu seorang eksekutor handal dalam arti butuh figur bupati yang mampu menerjemahkan konsep-konsep Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) ke dalam program kegiatan yang relevan.
Baca Juga: Ribuan Peserta dari Komunitas Mancing Ikuti Mabar Piala Erwan Setiawan di Waduk Jatigede Sumedang
Kemudian, kata Ermi, mampu mendayagunakan semua sumber daya yang dimiliki secara efektif, efisien dan fair.
"Dan penting juga kepala daerah bisa dan mampu mendatangkan modal pembangunan daerah di luar APBD dengan masif melalui investasi yang sesuai dengan kebutuhan daerah," katanya.
Sebagai contoh, tambah Ermi, bupati ke depan harus berani menata kawasan Sumedang Kota yang makin semrawut, kawasan Jatinangor yang belum maksimal, termasuk persoalan sisa-sisa penyelesaian dan manfaat Proyek Strategis Nasional (PSN), di antaranya, Waduk Jatigede dan Tol Cisumdawu.
Baca Juga: Dinamika Jelang Pilkada Sumedang Stagnan, Hanya 3 Figur yang Mengemuka
'Tersandera' RPJPD
Sepengetahuan Ermi, sekarang ini bupati tidak akan banyak direpotkan oleh penyusunan visi misi yang rumit, semuanya sudah 'tersandera' oleh dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2025-2045 yang baru saja selesai disusun Bappeda.
"Tinggal mengurai dan mengimplementasikan saja dalam program-program unggulan yang lebih rinci," tuturnya.
Menjelang Pilkada Sumedang 2024, Ermi mengatakan, figur-figur bakal calon kepala daerah yang bermunculan, seperti Erwan Setiawan, Dony Ahmad Munir masih dirasa punya kans dan kompetensi bagus. Sedangkan untuk figur lainnya dinilai masih belum maksimal.
Baca Juga: Jalin Kerjasama Pembangunan, Sumedang-Garut Kolaborasi Kembangkan Potensi Lokal
"Yang lainnya saya belum melihat reputasi dan sumber daya yang memadai," tegasnya.
Hal menarik, sambung Ermi, justru ada pada figur Erwan Setiawan, mantan wakil bupati periode 2018-2023 yang sekarang berani mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati.
Menariknya, kata dia, karena satu sisi Erwan merupakan simbol 'keberlanjutan' atas apa yang periode lalu ia kerjakan. Tapi di sisi lain ia sebagai 'pengoreksi' serta mengusung dan menawarkan hal atau langkah baru sebagai koreksi terhadap apa yang telah dilakukan periode lalu.
Baca Juga: Pj Bupati Sumedang Dorong Disdik Optimalkan Tata Kelola Anggaran, Ciptakan Sekolah Ramah Anak
"Visi kemarin, Sumedang Simpati kan milik pa Dony bukan milik pa Erwan, kalau Erwan maju sebagai bupati kali ini, suatu hal menarik untuk kita tunggu apa yang akan ditawarkannya pada Pilkada nanti," ucapnya.
Menurut Ermi, Pilkada nanti, sejatinya adalah momentum untuk mengevaluasi terhadap pencapaian pembangunan di Sumedang yang dilaksanakan oleh kepala daerah, sebagai eksekutor konsep visi dan misi serta program-program, yang telah dibuat sebelumnya.
"Kalau banyak yang terlaksana, dan secara ril terasa benefitnya oleh masyarakat, berarti seorang kepala daerah telah cukup sukses melaksanakan tugasnya, kalau tidak berhasil ya, jangan dipilih dan memilih seperti itu lagi," ujar Ermi.***