KABAR PRIANGAN - Kasus stunting di Kota Tasikmalaya terus mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Pemerintah Kota Tasikmalaya terus berupaya menurunkan angka kasus stunting tersebut.
"Penambahan angka kasus stunting di Kota Tasik kebanyakan yaitu dari kasus new stunting atau kasus stunting baru. Kan stunting itu diakhir, bisa dari BBRP dulu, gizi kurang dulu, gizi buruk, baru stunting," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, kemarin.
Berkenaan dengan itu kata Uus, pihaknya terus kembangkan program penurunan angka kasus stunting baik yang didukung dari pusat maupun oleh daerah atau kota.
Baca Juga: Kasus DBD Terus Naik, Dinkes Kota Tasikmalaya Siap Sebar Nyamuk Wolbachia
"Sekarang kita sedang berjalan dengan berbagai upaya yang sedang dilakukan diantaranya adalah pemberian gizi masyarakat dan pemberian susu yang terus berkesinambungan," katanya.
Pihaknya juga kata Uus, sudah menurunkan dokter spesialis ke Puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Tasik yakni satu dokter satu Puskesmas. "Kita juga sudah siapkan USG di setiap Puskesmas untuk mencegah munculnya kasus stunting baru," jelas Uus.
Selain dokter spesialis lanjut Uus, pihaknya juga menurunkan dokter anak untuk memperbaiki anak pada kasus gizi kurang dan gizi buruk dan stunting.
Baca Juga: Avanza Seruduk Rush di Kota Tasikmalaya, Sopir Pingsan di Lokasi
Untuk menyiapkan dokter spesialis dan dokter anak tersebut sambung Uus, pihaknya sudah MOU dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dan dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). "Program ini sudah berjalan hampir satu tahun di Kota Tasik," katanya.
Dokter-dokter tersebut kata Uus, terjun langsung ke Puskesmas-puskesmas baik itu terjun secara langsung maupun sebagai konsultasi medis bagi dokter-dokter yang ada.