Network
KABAR PRIANGAN - Dampak musim kemarau yang terjadi saat ini mulai dirasakan sejumlah petani di Kota Tasikmalaya. Banyak petani yang tidak bisa memanfaatkan lahan pertaniannya akibat kesulitan pasokan air.
Sejumlah lahan sawah di Kota Tasikmalaya banyak yang dibiarkan tidak ditanami alias bera. Namun sebagian petani ada yang tetap memanfaatkan lahan pertanian mereka dengan cara beralih ke tanaman palawija.
Sayangnya, walau berganti tanaman dari padi ke palawija, hasil pertanian mereka tidak seperti yang diharapkan. Banyak tanaman palawija milik petani yang tidak maksimal akibat kurangnya pengairan.
Baca Juga: PKL Semi Pedestrian Cihideung Kota Tasikmalaya Kembali Ditata, Gunakan Booth Seragam
Petani cabai di daerah Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya misalnya, mereka mengeluhkan hasil panen cabainya yang tidak maksimal akibat buah cabai membusuk.
Menurut para petani, selain kekurangan air, buah cabai menjadi busuk akibat serangan hama lalat buah dan patek.
"Buah cabai cengek busuk dan mengering karena diserang hama patek. Ditambah lagi kurang pasokan air karena kemarau sehingga banyak pohon cabai yang mati," kata Ayi Nurjaman (54) Asal Kelurahan Cipapagan Mangkubumi Kota Tasik, Kamis, 8 Agustus 2024.
Hasil Panen Menurun
Guna mengantisipasi kerugian lebih besar, petani terpaksa panen cabai lebih awal. Hanya saja kuantitas cabai yang dihasilkan menjadi berkurang.
"Jika biasanya satu hektar bisa kuintalan, kini hanya ratusan kilogram saja, akibatnya hasil panen yang bisa dijual ke pasar kurang juga," kata Ayi.
