KABAR PRIANGAN - Kamis 29 Agustus 2024 ini menjadi hari yang bersejarah bagi warga Priangan Timur khususnya Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, serta kabupaten/kota di sekitarnya yang mendapatkan manfaat atau terdampak Bendungan Leuwikeris. Setelah dibangun sejak tahun 2016, bendungan yang berlokasi di dua wilayah kabupaten tersebut akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo.
Beroperasinya Bendungan Leuwikeris sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016, menandai langkah penting dalam upaya memperkuat ketahanan air dan pangan Indonesia, khususnya sebagian besar di wilayah Jawa Barat serta sebagian kecil Jawa Tengah.
Bendungan yang dibangun oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy ini merupakan salah satu upaya Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) dalam mewujudkan Nawacita yaitu ketahanan pangan dan air di Indonesia. Merujuk kepada ketentuan dalam PSAP 07 Bendungan Leuwikeris termasuk klasifikasi aset tetap berdasarkan klasifikasi jalan, irigrasi dan jaringan.
Menyuplai air ke wilayah Jabar dan Jateng
Bendungan Leuwikeris mampu menampung air 45,35 juta meter kubik untuk menyuplai irigasi tak hanya di wilayah Jabar yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, dan Kabupaten Pangandaran, namun juga Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah. Diharapkan suplai air irigasi dari bendungan ini dapat membantu petani meningkatkan intensitas tanamnya jika dibandingkan dengan metode tadah hujan yang hanya satu kali dalam setahun.
Baca Juga: Tim Gabungan Alami Keracunan Jelang Kunjungan Presiden untuk Peresmian Bendungan Leuwikeris
5 manfaat Bendungan Leuwikeris
Pembangunan Bendungan Leuwikeris setidaknya memberikan lima manfaat bagi masyarakat di kabupaten/kota sekitar yakni:
1. Suplai air irigasi untuk Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Kabupaten Ciamis Jawa Barat seluas 6.600 hektare, dan di areal sekitar DI Bendungan Manganti yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah seluas 4.616 hektare, sehingga dapat mendorong peningkatan indeks pertanian (IP).