KABAR PRIANGAN - Walupun hujan mulai turun, sejumlah wilayah krisis air bersih di Kota Tasikmalaya mulai terdampak dari kemarau yang terjadi saat ini. Apalagi hingga minggu kedua Bulan September 2024, hujan di Kota Tasik belum merata. Bahkan di sejumlah wilayah ada yang sama sekali belum turun hujan sehingga dampak kemarau masih terasa.
Beberapa daerah yang terdampak kemarau adalah di Kecamatan Kawalu, Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Purbaratu. Sejumlah masyarakat di tiga wilayah kecamatan tersebut mulai merasakan kesulitan air bersih.
"Apalagi berdasarkan info dari BMKG, musim hujan yang seharusnya sudah terjadi sejak masuk September mengalami pemunduran bisa ke akhir September bahkan ke awal Oktober," ujar Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya, Erik Yowanda, Rabu, 11 September 2024.
Sehingga ujar Erik, sejumlah warga di kecamatan tersebut seperti di Kelurahan Gunung Gede Kawalu, meliputi Perum Bukit Kawalu, Gunung Subang dan Kelurahan Cilamajang termasuk di Kecamatan Tamansari yaitu di Kelurahan Marga Bhakti dan Setiawargi sudah mengajukan permintaan air bersih ke BPBD.
"Sehingga kami dari BPBD Kota Tasikmalaya sudah melakukan distribusi air bersih ke beberapa wilayah sejak minggu kemarin," katanya.
Hanya saja kata Erik, kemampuan dari BPBD untuk menyalurkan air bersih di tahun ini terbatas karena tidak tersedianya anggaran khusus oleh Pemerintah Kota Tasik. "Jadi kita hanya mampu memasok air bersih per hari sebanyak dua tengki atau sebanyak 10 ribu liter per hari," ujar Erik.
Baca Juga: Maju di Pilkada Kota Tasikmalaya 2024, Ivan Dicksan Bisa Berlabuh di Partai Demokrat
Bantuan Air
Sehingga untuk menutupi kekurangan, tambah Erik, BPBD Kota Tasikmalaya minta bantuan penyediaan air bersih dari pihak ketiga seperti biasa terjadi pada saat musim kering tahun-tahun sebelumnya.
"Sudah ada 5 kali pengiriman dengan jumlah air yang terserap sebanyak 25 ribu liter," ucapnya.