KABAR PRIANGAN - Kabupaten Pangandaran mengalami musim kemarau panjang. Namun meski begitu tidak berpengaruh dengan harga beras. Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Mengah Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pangandaran memastikan, belum ada pengaruh kekeringan terhadap stabilitas harga beras di pasaran.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Mengah Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pangandaran Tedi Garnida mengatakan, sejauh ini harga beras di Kabupaten Pangandaran tergolong normal, baik itu di pasar tradisional maupun toko modern.
"Harga beras medium di pasar tradisional sekarang Rp12 ribu per kilogram, sementara premium berada di kisaran harga Rp14 ribu per kilogram. Masih sesuai harga eceran tertinggi (HET) masih lancar lah," kata Tedi, Jamat 13 September 2024.
Baca Juga: Vendor Pengelola Parkir Pantai Batuhiu Pangandaran Penuhi Tuntutan Warga
Menurutnya, ketersediaan beras di pasaran juga terpenuhi. Di antaranya beras premium sebanyak 1.560 kilogram dari kebutuhan 1.440 kilogram. Sementara beras medium sebanyak 9.120 kilogram dari 8.880 kilogram.
"Ya, walaupun ada beberapa lahan sawah yang mengalami kekeringan dan gagal panen, tidak mempengaruhi pada harga dj pasaran. Karena pasokan juga terpenuhi, Pangandaran kan surplus beras," jelasnya.
Ia mengatakan, walaupun sebagian lahan sawah sudah kering, namun sebanyak 30 persenan masih bisa melakukan panen.
Baca Juga: TNI Bersama Masyarakat di Pangandaran Gelar Pra Karya Bakti Skala Besar
Masih Terpenuhi
Bahkan mungkin bisa lebih, sekarang saja sudah banyak yang panen, selama beras Pangandaran masih bisa dipasok ke luar daerah, maka kebutuhan masyarakat bisa dibilang masih terpenuhi.
"Sampai triwulan kedua ini masih aman-aman saja. Banyak masyarakat Pangandaran itu menyimpan beras di lumbung padi mereka, jadi ada istilah tidak apa apa gak ada uang, asal beras jangan beli," ujarnya.***