Apa Perbedaan Malam Nuzulul Quran dengan Malam Lailatul Qadar? Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

18 April 2022, 17:04 WIB
Apa perbedaan malam Nuzulul Quran dan malam Lailatul Qadar? simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat /Pixabay.com/ @Wikilmages

KABAR PRIANGAN - Di bulan Ramadhan ini terdapat dua peristiwa penting yang berhubungan dengan Alquran, yaitu Nuzulul Quran dan Malam Laiatul Qadar yang juga disebut-sebut sebagai malam turunnya Alquran.

Malam Nuzulul Quran biasa diperingati pada tanggal 17 Ramadhan dan disebut juga malam turunnya Alquran.

Sementara malam Lailatur Qadar disebut-sebut juga malam turunnya Alquran. Namun malam Laialatul Qadar ini diidentikan dengan malam-malam ganjil di 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Lantas, apakah perbedaan Malam Nuzulul Quran dengan Malam Laiatul Qadar?

Baca Juga: Nuzulul Quran Jatuh Pada Tanggal Berapa? Ayo Perbanyak Tiga Amalan Ini  

Ustadz Adi Hidayat dalam kanal youtube Audio Dakwah yang diunggah 23 September 2020 menjelaskan, proses turunnya Alquran itu pertama kali dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia

“Diturunkan ke seluruhan dari Alfatihah sampai dengan kemudian Annas, turun semua di langit dunia. Namun belum sampai kepada nabi. Baru sampai kepada Jibril, AS,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Baru kemudian setelah Alquran turun di Langit Dunia, selanjutnya diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sesuai dengan keperluan.

Baca Juga: Ini Data Korban Kecelakaan Grup Musik Debu di Tol Paspro yang Menewaskan Suami Istri

“Pada Hari Jumat di bulan Ramadhan tanggal 17 turun kemudian Surat Iqra. Tapi Al-Maidah belum turun, Annisa belum turun. Karena keperluan itu, turun sebagiannya,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Proses pertama, dimana Alquran diturunkan dari Lauh Mahfuzh secara keseluruhan ke Langit Dunia disebut dengan Anzala, sementara proses turunnya Alquran disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW disebut dengan Nazala.

Menurut Ustadz Adi, apa yang dimaksud Lailatul Qadar itu bukan saat Alquran diturunkan kepada Nabi SAW, tetai saat turun dari Lauhul Mahfuzh kepada langit dunia.

Baca Juga: Ini Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Anggota Keluarga. Lengkap Bacaan Arab, Latin dan Terjemahannya

“Karena itu malam Alqadar tidak ada yang tahu kapan waktunya. Disebutkan hanya ramadhan saja. Waktunya dirahasiakan oleh Allah supaya kita berburu untuk mendapatkan kemuliaannya,” katanya.

Karena itu di malam-malam Ramadhan itu, kata Ustadz Adi Hidayat, Allah kemudian tunjukkan pada kita hanya ada satu malam yang akan bertepatan dengan peristiwa malam turunnya Alquran dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia.

“Malam yang disebut dengan malam Alqadar, diminta kepada kita untuk memburunya setiap malam ramadhan supaya kita semangat tetap mencarinya,” katanya.

Baca Juga: Catat Tanggalnya! Kamu Bisa Naik Kereta Api Argo Parahyangan dan Turangga Hanya dengan Rp75 Ribu Saja

“Saking tingginya proses penurunan Alquran ini, saking pentingnya turunnya Alquran ini, kata Allah saya hadiahkan siapa yang beribadah bertepatan dengan malam itu maka pahalanya saya naikkan sendiri dengan lebih dari seribu bulan,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Kalau dikonversikan dengan waktu, maka seribu bulan itu kurang lebih selama 85 tahun. “Jikalau anda bertepatan shalat tahajud di malam itu baru satu rakaat kemudian meninggal dunia, itu sama dengan salat tahajud selama 85 tahun tanpa henti,” katanya.***

Editor: Zulkarnaen Finaldi

Tags

Terkini

Terpopuler