KABAR PRIANGAN - Salah satu ajaran moral dalam Tasawuf, zuhud adalah sikap ketidak melekatan pada segala aspek kenikmatan duniawi dan melepaskan hati dari cengkeraman kesenangan duniawi.
Hal ini bukan berarti harus meninggalkan gemerlapnya kesenangan duniawi, namun membebaskan diri dari keterikatan terhadap dunia, artinya urusan dunia bukan menjadi tujuan hidup yang utama.
Dari segi bahasa, zuhud berasal dari bahasa Arab yang artinya tidak mengharapkan terhadap sesuatu. Sedangkan secara definisi, zuhud adalah sikap dalam menjaga diri dari ketergantungan duniawi, sehingga hanya fokus pada urusan akhirat.
Baca Juga: Ingin Melaju ke Babak Selanjutnya, Beckham: Tuan Rumah Modal Bagus buat Persib
Allah akan meridhoi hambaNya yang mengutamakan urusan akhirat daripada urusan dunia, tapi tidak berarti meninggalkan semua urusan dunia dan hanya melakukan ibadah tanpa ikhtiar.
Urusan dunia tetap harus dilakukan untuk menghidupi diri dan keluarga serta kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya dan dalam melaksanakan itu semua dilakukan semata-mata hanya bertujuan untuk beribadah kepada Allah SWT dan untuk mendapatkan keridhoan-Nya.
Dalam Al-Qurān Allah berfirman, “Akan tetapi kalian mendahulukan kehidupan dunia padahal akhirat lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al-A’laa : 16-17)