Itikaf: Pengertian, Tata Cara, Syarat, dan Hal yang Membatalkan

- 10 April 2023, 21:58 WIB
Ilustrasi umat muslim melaksanakan sholat tarawih berjamah di bulan suci Ramadhan, adapaun ibadah lainnya adalah itikaf atau berdiam diri di masjid untuk memaksimalkan ibadah di sepuluh hari terakhir/antaranews.com
Ilustrasi umat muslim melaksanakan sholat tarawih berjamah di bulan suci Ramadhan, adapaun ibadah lainnya adalah itikaf atau berdiam diri di masjid untuk memaksimalkan ibadah di sepuluh hari terakhir/antaranews.com /

KABAR PRIANGAN - Memasuki sepuluh hari ketiga atau terakhir di bulan suci Ramadhan, umat Islam berlomba-lomba dalam beribadah agar mendapat keberkahan dan rahmah Allah swt, salah satunya dengan itikaf.

Secara bahasa, itikaf berasal dari bahasa Arab yang artinya memenjarakan. Itikaf dapat dimaknai sebagai ibadah penyerahan diri kepada Allah dengan cara memenjarakan diri di dalam masjid.

Itikaf adalah berdiam diri dalam masjid dan menyibukan diri dengan berbagai bentuk ibadah yang sebagaimana biasa di lakukan di dalam masjid, misalnya dengan tadarus dan sholat.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah dan Sholat Lima Waktu Tanggal 20 Ramadhan 1444 H untuk Wilayah Bandung dan Sekitarnya

Dilansir dari laman mui.or.id pada 10 April 2023, meski para ulama berbeda-beda dalam mendefinisikan itikaf, karena adanya perbedaan pandangan dalam penentuan syarat dan rukun itikaf.

Tapi secara etimologi, itikaf dapat diartikan berdiam diri di dalam masjid untuk beribadah kepada Allah yang dilakukan dengan tata cara tertentu disertai dengan niat.

Para ulama berpendapat jika itikaf dianjurkan dilakukan setiap hari, namun waktu yang paling utama adalah ketika bulan Ramadhan, terutama di sepuluh hari terakhir.

Baca Juga: Ada 'Pengantin' Bagikan Ribuan Takjil Gratis kepada Pengendara di Pangandaran

Hukum melaksanakan itikaf

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x