Network
7.Pandai membagi waktu dan memanfaatkan sisa umur yang paling berharga itu.
Baca Juga: Jangan Sembarangan! Berikut Panduan Resmi Pelaksanaan Hari Santri Nasional Tahun 2023 dari Kemenag
8.Tak ada satu pun di dunia ini yang kekal. Maka, ukirlah cerita indah sebagai kenangan. Karena dunia memang sebuah cerita.
9.Janganlah hal-hal sepele menyebabkan kalian bercerai-berai, bertengkar, dan bermusuhan.
10.Agama dan nasionalisme adalah dua kutub yang tidak berseberangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama, dan keduanya saling menguatkan.
KH Hasyim Asy'ari dan Penetapan Peringatan Hari Santri Nasional
KH Hasyim Asy'ari memiliki nama lengkap Muhammad Hasyim Asy'ari. Tak hanya menjadi seorang ulama besar dan bergelar pahlawan nasional saja, KH Hasyim Asy'ari juga merupakan pimpinan pertama organisasi Nahdatul Ulama atau dikenal dengan NU dan memiliki kaitan dengan penetapan peringatan Hari Santri Nasional.
KH Hasyim Asy'ari lahir di Tambakrejo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada 14 Februari 1871 dan wafat di Jombang pada 25 Juli 1947. Sebagai seorang tokoh ulama terkemuka di Indonesia yang hingga kini juga masih selalu dikenang masyarakat muslim, KH Hasyim Asy'ari telah menciptakan banyak karya.
Salah satu karyanya adalah kitab tentang etika pengajar dan pelajar dalam hal yang perlu diperhatikan oleh pelajar selama belajar. Buku tersebut tentunya dapat menjadi pembelajaran bagi para santri saat menuntut ilmu.
KH Hasyim Asy'ari juga memiliki kaitan erat dengan penetapan tanggal 22 Oktober sebagai peringatan Hari Santri Nasional. Pasalnya, usulan penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional dilatarbelakangi dengan Resolusi Jihad yang tidak lain dicetuskan oleh KH Hasyim Asy'ari. Peringatan Hari Santri Nasional ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015.
