KABAR PRIANGAN - Memasuki pertengahan tahun, wilayah Bandung Raya mengalami perubahan suhu ekstrem menjadi lebih dingin dari biasanya terutama pada malam dan pagi hari. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung menjelaskan munculnya fenomena ini akibat faktor peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Menurut Staf Data dan Informasi BMKG Stasiun Bandung, Yuni Yulianti menuturkan bahwa berdasarkan catatan miliknya selama lima hari terakhir, suhu minimum di daerah Bandung Raya telah menyentuh 16 derajat celcius. Ia memperkirakan fenomena suhu dingin ini akan berlangsung sampai Agustus 2024. “Hal ini disebabkan karena saat ini secara musim kita sudah memasuki musim kemarau, di mana berpeluang terjadi perubahan suhu ekstrem pada malam hingga pagi hari,” ujar Yuni dilansir Antara, Senin 15 Juli 2024.
Baca Juga: Operasi Patuh Lodaya 2024 Resmi Mulai Digelar Polda Jabar Selama 2 Pekan, Ini 7 Sasaran Utamanya
Yuni menambahkan perubahan suhu juga terjadi karena berkurangnya tutupan awan di waktu siang yang menyebabkan pada siang hari panas matahari ke bumi terpancarkan secara maksimal. Sementara pada malam hari sampai pagi hari seluruh radiasi yang tersimpan di permukaan bumi terlepaskan secara maksimal. Kondisi ini membuat permukaan bumi mendingin dengan cepat karena hilangnya energi secara maksimal.
Faktor Angin Monsun Australia
Selain faktor perubahan musim, Yuni menyebut ada faktor angin monsun Australia yang menyebabkan musim kemarau di Indonesia terasa dingin. Angin monsun ditimbulkan pola tekanan udara yang tinggi di Australia memicu adanya pergerakan massa udara dingin ke arah Indonesia. “Angin monsun Australia ini membawa udara yang dingin dan kering yang berada di wilayah Australia ke wilayah Indonesia,” tuturnya.
Baca Juga: Daun Pandan: Keharuman Nilai Budaya dan Spiritual Nusantara, Ini 7 Maknanya di Indonesia
Penjelasan dari BMKG membantah kabar palsu yang banyak tersebar di media sosial masyarakat. Dalam informasi palsu itu disebutkan bahwa suhu dingin di Indonesia disebabkan fenomena astronomi Aphelion.
Orbit Bumi Berbentuk Elips
Di dunia astronomi, Aphelion adalah istilah yang dipakai untuk menjelaskan titik terjauh di orbit planet, komet, dan benda angkasa lainnya dari matahari. Bumi sendiri mengalami fenomena aphelion karena orbit bumi ketika mengitari matahari tidak membuat lingkaran sempurna, melainkan berbentuk elips sehingga ada jarak terjauh dari matahari. Fenomena ini rutin terjadi setiap tahun pada bulan Juli.