Mengenal Thalasemia, Penyakit Keturunan yang Mengganggu Produksi Sel Darah Merah

- 17 Juli 2024, 21:00 WIB
Ilustrasi proses transfusi darah. */Unsplash/LuAnn Hunt
Ilustrasi proses transfusi darah. */Unsplash/LuAnn Hunt /

KABAR PRIANGAN - Thalassemia atau thalasemia adalah penyakit genetik yang terjadi jika tubuh kekurangan hemoglobin yang berperan sebagai penyusun sel darah merah. Kelainan hemoglobin ini mengakibatkan umur sel darah merah lebih pendek dan tidak dapat berfungsi secara optimal. 

Mengapa sel darah merah itu penting? Sel darah bertanggung jawab untuk menyalurkan oksigen ke seluruh organ. Ketika tidak terdapat cukup sel darah merah, maka oksigen tidak mampu mencapai seluruh bagian tubuh. Akibatnya kerja organ tubuh akan terganggu karena kekurangan oksigen. Kondisi disebut dengan anemia yang membuat penderitanya mudah merasa lelah.

Baca Juga: Ooops! Hati-hati Konsumsi Pandan Berlebih Timbulkan Efek Samping, Salah Satunya Bikin Ginjal Rusak

Thalasemia disebabkan faktor genetik atau keturunan. Seorang anak dapat mengidap thalasemia apabila salah satu atau kedua orangtuanya membawa gen thalasemia. Dikutip dari laman Cleveland Clinic, hemoglobin terdiri dari empat rantai protein yakni dua rantai globin alfa dan dua rantai globin beta. Setiap rantai berisi informasi genetik yang diwariskan dari orang tua. Jika salah satu gen rusak atau hilang maka muncul resiko penyakit thalasemia. Besar kerusakan genetik ini juga akan menentukan tingkat keparahan thalasemia.

Berdasarkan tingkat keparahan gejalanya, thalasemia terbagi menjadi tiga jenis yakni:

1. Thalasemia Minor

Thalasemia minor atau thalasemia pembawa sifat tidak akan menunjukkan gejala serta tidak membutuhkan transfusi darah. Namun, jenis thalasemia ini dapat diketahui melalui pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar hemoglobin di bawah batas normal.

2. Thalasemia Intermedia

Thalasemia intermedia umumnya baru disadari ketika anak beranjak dewasa. Jenis ini membutuhkan transfusi darah, tetapi tidak serutin penderita thalasemia mayor.

3. Thalasemia Mayor

Jenis thalasemia ini biasanya sudah diketahui sejak bayi. Pasien dengan thalasemia mayor memerlukan transfusi darah seumur hidup setiap 2-4 minggu sekali.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pertandingan Timnas Indonesia U19 Asuhan Coach Indra Safri di Fase Grup Piala AFF U19 2024

Halaman:

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Trending

Berita Pilgub