KABAR PRIANGAN – Penyakit autoimun pada anak ini tidak tiba-tiba ada begitu saja. Dari tulisan sebelumnya dijelaskan tentang gejala awal dan penyebab penyakit autoimun pada anak. Penyakit autoimun pada anak ini ada beberapa jenis.
Ada yang kulitnya putih-putih seperti Michael Jackson, yang merupakan ciri penyakit autoimun Vitiligo. Vitiligo ini merupakan penyakit autoimun yang menyerang pada 1 organ, yaitu di kulit. Ada juga autoimun Hashimoto, yaitu penyakit autoimun yang menyerang pada thyroid, atau autoimun Goodpasture yang menyerang paru-paru.
Dr Endah Citraresmi, SpA(K), MARS, Plt Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan bahwa penyakit autoimun pada anak yang sering ditemukan di Indonesia ada 3 jenis. Ketiga jenis penyakit autoimun anak yang paling sering ditemui ini yaitu Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA), Systemic Lupus Erythematosus (SLE), dan Vaskulitis IgA (Henoch Schonlein Purpura).
Baca Juga: Mengenal Penyakit Autoimun Pada Anak-anak, Simak di Sini Penyebab dan Gejala Awalnya
Berikut penjelasan dari ketiga penyakit autoimun yang dijelaskan oleh dr.Endah dalam sesi zoom meeting Pengurus Pusat IDAI pada Selasa, 3 September 2024.
3 Penyakit Autoimun Anak
1.Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA)
JIA dulunya bernama JRA. JIA artinya radang sendi yang penyebabnya tidak jelas. Penyakit autoimun ini tidak mengancam jiwa tapi bisa membuat anak pincang atau kaku-kaku. Penyakit ini muncul secara bertahap. “Sebagian anak gejalanya tidak sakit cuma pegel atau kaku saja. Terlebih pada anak kecil yang belum bisa mengeluhkan secara verbal,” jelas dr.Endah.
Pada JIA ini terjadi inflamasi di membran synovial akibatnya produksi cairan di antara membrane ini meningkat yang membuat lutut bengkak dan terasa nyeri. “Anak biasanya mulai sakit kalau berjalan dan tampak pincang. Karena sakit saat dibawa jalan, jika tidak digunakan berjalan maka akan terjadi pengecilan otot di kaki,” ungkap dr.Endah.
Untuk gambaran klinis, JIA ini kekhasannya pegal atau kaku saat bangun tidur atau setelah duduk lama disertai demam dan terjadi penurunan berat badan. JIA sendiri memiliki beberapa tipe.
Ada yang cuma menyerang 4 sendi saja dalam hal ini 30% JIA peluang kesembuhannya akan lebih bagus. Namun jika 50% JIA, atau menyerang lebih dari 4 sendi akan cukup sulit dikendalikan apalagi jika terjadi ke sendi-sendi kecil seperti jari-jari tangan. “Pembagian tipe-tipe ini adalah untuk penanganan terapi,” ucapnya.
Baca Juga: Kemenkes Wajibkan Kelompok Berisiko Ini Mendapatkan Vaksin Mpox