Tahun 1967 Ajip menjadi dosen di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, 1965-1968 menjadi Direktur Penerbit Duta Rakyat.
Tahun 1973-1979, memimpin Ikatan Penerbit Indonesia, 1973-1981 menjadi ketua Dewan Kesenian Jakarta, 1978-1980 menjadi anggota staf ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof. Dr. Daud Jusuf.
Ajip memang tidak pernah sepi dari pekerjaan. Di tahun 1980 Ia pergi ke Jepang untuk menjadi guru besar tamu di Osaka Gaikokugu Daigaku, Guru Besar Luar Biasa di Kyoto Sangyo Daigaku, Tenri Daigaku, dan Osaka Gaidai.
Ajip memberikan hadiah sastra sunda Rancage untuk mengapresiasi kiprah para sastrawan dan budayawan daerah, yaitu Sunda dan Jawa, yang dimulai sejak tahun 1989, hingga kini yayasan tersebut masih berdiri dan menjadi ajang bergengsi.
Ajip bersama kawan-kawannya telah menyusun Ensiklopedi Kebudayaan Sunda tahun 2001. Ia menulis puisi, esey, cerpen, novel, drama, saduran, terjemahan, kritik, dan buku. Karya pertamanya, Tahun-Tahun Kematian, diterbitkan oleh Gunung Agung tahun 1955.
Buku antalogi puisi berjudul Pesta mendapat Hadiah Sastra Nasional BMKN tahun 1955/1956. Sejak karya pertamanya terbit, Ajip tak pernah absen dari percaturan sastra Indonesia.***