KABAR PRIANGAN - Di tengah kesibukan menempuh studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Bisnis Universitas Wanita Internasional (UWI) Bandung, Rizaldi Hasballah (22) telah menunjukkan bahwa mahasiswa juga dapat sukses dalam dunia bisnis. Bahkan saat ini usaha motor custom yang dirintis semakin dikenal di kalangan pecinta otomotif.
Tahun 2021 merupakan tahun pertama Rizaldi mengenal dan memiliki sebuah motor classic beraliran custom japstyle dengan mesin Honda GL. "Awalnya saya suka membongkar-bongkar motor custom pertama saya yang mesin GL, lama kelamaan saya mulai mengetahui part part yang ada pada motor klasik. Dengan adanya bekal pengetahuan saya tersebut, saya mulai mencoba menerapkannya untuk berbisnis,” ujar Rizaldi kepada Kabar-Priangan.com di Bandung, Rabu 7 Agustus 2024.
Rizaldi memulai karier bisnisnya dengan menjual motor pertamanya mesin GL tersebut menjadi motor Megapro 160cc. Perlahan demi perlahan ia secara tidak langsung sudah meng-upgrade motor klasiknya dari yang mesin kecil sampai besar. Hingga kini ia menyediakan berbagai unit yang berbeda basic dari motor custom. Mulai dari mesin GL, Thunder, Tiger, Binter, Merzy, GS 250, dan Scorpio.
Siap pakai, harga lebih murah
Hal yang membedakan penjualan motor klasik Rizaldi dengan penjual yang lain adalah motor yang sudah dicustom Rizaldi sudah rapi untuk siap pakai dengan harga yang lebih murah dibanding yang lain sehingga dapat bersaing dengan pasar. Hal itu sesuai dengan slogan yang dibuat pada akun instagram bisnis motor miliknya @street.garage2 “Motor custom dana pelajar”. Akun instagramnya tersebut, sudah memiliki 202 pengikut dengan 59 unggahan berisi foto dan video motor yang diperjualkan.
Saat menjualkan motor, Rizaldi memilih untuk menggunakan platform media sosial yakni aplikasi Facebook dan menggunakan fitur Marketplace untuk memasarkan produk motornya. Walaupun tahun 2022 Rizal sempat vakum berbisnis motor ini, namun saat ini ia sudah melanjutkan kembali bisnisnya tersebut hingga berhasil telah menjual total 37 motor dengan meraup keuntungan jutaan rupiah per unit motor.