KABAR PRIANGAN – Bekam kini sudah mulai dikenal dan digunakan oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Dalam dunia kesehatan alternatif, bekam telah lama dikenal sebagai salah satu metode terapi yang cukup populer termasuk di Kota Tasikmalaya. Salah seorang terapis bekam perempuan, Rini Ulfah (37) kini semakin dikenal sebagai seorang terapis bekam yang handal.
Rini yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dan pengetahuan yang mendalam tentang bekam telah banyak membantu orang-orang dalam mengatasi berbagai macam penyakit.
Perjalanan Rini Ulfah yang akrab disapa Nifah dalam dunia bekam bermula dari keprihatinannya terhadap kesehatan sang ayah. Melihat ayahnya yang seringkali jatuh sakit, Ia terdorong untuk mencari alternatif pengobatan yang lebih alami.
Di tahun 2016, perempuan bercadar tersebut memulai perjalanannya dengan belajar langsung dari seorang terapis profesional yang berpengalaman. Untuk memperdalam ilmunya, Rini juga mengikuti pelatihan bekam bersertifikat resmi di Persatuan Bekam Indonesia (PBI) pada tahun 2017.
Penguasaan Teknik Bekam yang Mendalam
Selama pelatihan, Ia mempelajari berbagai teknik bekam, namun ia lebih menguasai teknik TIKSAR (titik sasaran). Menurut Rini, teknik ini sangat efektif karena langsung ditujukan pada titik-titik yang menjadi sumber keluhan pasien. "Saya lebih fokus pada keluhan pasien, bukan pada nama penyakitnya. Dimana sakitnya, di situlah titik bekamnya," ujar Rini kepada Kabar Priangan pada Kamis, 22 Agustus 2024.
Keamanan dan Efektivitas
Bagi Rini sendiri, ia sangat memperhatikan keamanan dan kenyamanan pasien selama proses bekam. Sebelum melakukan bekam, ia selalu melakukan diagnosa awal untuk memastikan kondisi pasien stabil. Selain itu, Ibu dari 4 orang anak ini juga membatasi jumlah titik bekam untuk pasien dengan kondisi tertentu, seperti anemia atau tekanan darah rendah.
"Bekam sangat cocok untuk berbagai macam penyakit, seperti hipertensi, kolesterol, asam urat, vertigo, dan maag,” jelas Rini. “Sifat bekam yang mendinginkan dan menenangkan sangat membantu meredakan berbagai keluhan," imbuhnya.
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Ngaos Art: Kantung Budaya di Kota Santri, Pendiri dan Kiprah Kelompok Seni Ini
Penanganan Efek Samping dan Perawatan Setelah Bekam
Setelah melakukan bekam, Rini menyarankan pasien untuk beristirahat sejenak dan mengkonsumsi minuman manis seperti madu atau sari kurma. Efek samping yang umum terjadi setelah bekam adalah ngantuk, lapar, dan sedikit lemas. Untuk mengatasi hal ini, cukup dengan mengonsumsi makanan bergizi dan istirahat yang cukup.