Kiprah AB Asmarandana dan Ngaos Art, Jendela Seni dan Refleksi Sosial di Tasikmalaya

Tayang: 23 Agustus 2024, 19:00 WIB
Editor: Arief Farihan Kamil
Suasana obrolan santai dalam Lintas Berita chanel YouTube Kabar-Priangancom bersama AB Asmarandana, founder Ngaos Art Tasikmalaya.*/Dok. AB Asmarandana
Suasana obrolan santai dalam Lintas Berita chanel YouTube Kabar-Priangancom bersama AB Asmarandana, founder Ngaos Art Tasikmalaya.*/Dok. AB Asmarandana /

KABAR PRIANGAN – Dalam dunia seni yang terus berkembang, kehadiran kelompok teater seperti Ngaos Art menjadi angin segar. Berbasis di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, kelompok ini tidak hanya sekadar wadah bagi para pecinta seni, tetapi juga menjadi ruang refleksi sosial yang menarik untuk dibahas.

Dalam perbincangan di Program Lintas Berita, YouTube chanel @Kabar_Priangancom yang tayang pada Rabu, 21 Agustus 2024, Pendiri Ngaos Art, AB Asmarandana, turut berbagi pandangannya mengenai peran teater dalam masyarakat. Menurutnya, teater bukan sekadar hiburan, melainkan juga alat untuk menggugah kesadaran dan mendorong perubahan sosial.

"Teater bisa menjadi pengantar untuk merubah tatanan sosial," kata AB. Ia meyakini bahwa melalui pertunjukan teater, penonton diajak untuk berpikir kritis dan merenungkan berbagai isu sosial yang terjadi di sekitar mereka.

Teater sebagai Cermin Masyarakat

AB juga menekankan bahwa karya seni, khususnya teater, merupakan cerminan dari masyarakat yang menciptakannya. "Ketika sekarang lagi zamannya sudah sangat hipokrit, sudah zaman yang sangat semraut begini, tiba-tiba gagasan untuk keseimbangan itu selalu ada," ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat Ngaos Art: Kantung Budaya di Kota Santri, Pendiri dan Kiprah Kelompok Seni Ini

Hal ini menunjukkan bahwa seniman memiliki peran penting dalam menangkap dan menyuarakan keresahan masyarakat. Melalui karya-karyanya, seniman dapat mengajak penonton untuk merenungkan kondisi sosial yang ada dan mencari solusi bersama.

Identitas Lokal dalam Teater

Ngaos Art juga berupaya untuk mengangkat identitas lokal Tasikmalaya dalam karya-karyanya. Meski begitu, AB berpendapat bahwa seni tidak terikat oleh batas-batas geografis. "Kesenian itu juga general, kadang tidak punya alamat dan tidak punya tempat," ucapnya.

Baca Juga: Semarakkan HUT Jawa Barat West Java Festival 2024 Hadir Dukung Produk dan Wisata Lokal

Namun demikian, Ngaos Art tetap berusaha untuk mengambil spirit dari kesenian tradisional Tasikmalaya dan mengadaptasinya dalam bentuk pertunjukan kontemporer.

Halaman:

Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub