Wah, Data Bank Indonesia Bocor, Diduga Akibat Serangan Ransomware

- 20 Januari 2022, 22:58 WIB
Potongan gambar data yang bocor yang diunggah oleh DarkTracer.*
Potongan gambar data yang bocor yang diunggah oleh DarkTracer.* /Kabar-Priangan.com/Twitter/DarkTracer

KABAR PRIANGAN - Bank Indonesia (BI) mengalami kebocoran data yang diduga akibat serangan ransomware oleh hacker. Bank Indonesia pun masih menyelidiki lebih lanjut siapa dalang dibalik penyerangan ransomware tersebut

Pada dasarnya ransomware berfungsi untuk merusak data target dengan cara dienkripsi, dan hanya bisa didekripsi oleh pembuat ransomware tersebut. Namun biasanya, orang yang mengirim ransomware tersebut meminta sejumlah bayaran untuk mengembalikan datanya.

Tapi, kebanyakan dari kasus tersebut setelah dibayar datanya tetap tidak dibukakan. Bank Indonesia pun mengakui bahwa data mereka bocor akibat serangan ransomware.

Baca Juga: Menteri BUMN Akan Rombak Ulang Tata Kelola Bisnis PLN. Erick: Holding PLN akan Terbentuk Akhir 2022

Bahkan dari pihak Bank Indonesia pun telah memperketat sistem keamanan siber, dan melakukan pemulihan dan mitigasi, agar serangan tidak terulang.

Sementara itu, seseorang dengan nama akun DarkTracer di Twitter mengatakan 'Geng Conti ransomware telah mengumumkan bahwa Bank Indonesia telah masuk ke dalam daftar korban mereka'.

DarkTracer mengunggah sebuah gambar, yang terlihat ada 838 folder data yang berukuran sekitar 487,09 MB, pada tanggal 20 Januari 2022. DarkTracer pun mengungkapkan bahwa 40.629 pengguna Indonesia telah terinfeksi Stealer (Redline, Raccoon, Vidar, dan lainnya).

Baca Juga: Menteri Tjahjo Kumolo Meniadakan Tenaga Honorer di Pemerintahan, Kapan Waktunya?

Dan 502.581 kredensial yang mengakses domain '.id' bocor dari pengguna dan didistribusikan di Dark Web dan Deep Web.*

Editor: Arief Farihan Kamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x