Network
KABAR PRIANGAN - Kasus penganiyaan yang dilakukan anak pejabat pajak masih terus berlanjut meskipun saat ini polisi sudah menetapkan kedua pelaku Mario Dandy Satrio dan Shane Lukas menjadi tersangka, namun polisi masih terus melakukan penyelidikan terkait barang bukti pada kasus tersebut.
Sejak video penganiayaan muncul, banyak spekulasi dan rumor yang beredar tentang kronologi kejadian. Beredar isu kronologi kejadian bermula dari aduan Agnes kepada Mario tentang perilaku tidak sopan yang dilakukan oleh David kepadanya, yang memicu amarah Mario Dandy untuk menghabisi David secara terencana.
Sebelum penyidik melakukan pemeriksaan barang bukti, Mario Dandy sempat memberikan keterangan palsu kepada polisi.
Baca Juga: Pahami Kepribadian Introvert, yang Sering Dianggap sebagai Anti-Sosial
Dikutip dari Pikiran Rakyat, Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan bahwa keterangan awal yang disampaikan tersangka Mario Dandy dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) terbaru yang dibuat oleh anak mantan DJP Rafael Alun Trisambodo mengalami perbedaan.
"Ada keterangan bohong dari berita acara awal dengan yang baru kemarin kita periksa," ujar Hengki.
Setelah barang bukti berupa CCTV di TKP, chat WhatsApp, video yang ada di HP dan CCTV terkumpul, pernyataan Mario Dandy yang disampaikan pada saat berita acara pertama adalah bohong.
Baca Juga: Pecahkan Rekor MURI! Sebanyak 17.032 Orang Nyanyikan Mars BNN di Ciamis
"Awal BAP pelaku mengaku perkelahian. Kemudian bukti digital ditemukan, dari bukti tersebut keterangan awal ada kebohongan," pungkas Hengki
