9 Meninggal karena Leptospirosis di Jatim, Bagaimana Sejarah dan Penyebarannya di Indonesia?

- 8 Maret 2023, 15:05 WIB
Leptospirosis sendiri merupakan sebuah penyakit yang muncul pada hewan yang terkontaminasi bakteri.
Leptospirosis sendiri merupakan sebuah penyakit yang muncul pada hewan yang terkontaminasi bakteri. /dinkes.kalbarprov.go.id/

 


KABAR PRIANGAN - Dinas Kesehatan Jawa Timur (Jatim) menyampaikan data terkait wabah Leptospirosis yang diakibatkan oleh hewan, terutama kencing tikus. Ada 9 orang yang dinyatakan meninggal akibat penyakit tersebut.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun membenarkan terkait hal terseut, dan megatakan ada beberapa wilayah yang terdeteksi wabah Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang diakibatkan oleh bakteri Leptospira sp. Menular melalui air yang terkontaminasi atau mengenai kulit yang terluka. Hampir terjadi di semua wilayah dunia dengan berbagai iklim.

Baca Juga: Event Motor Trail di Ranca Upas Berakhir Ricuh dan Merusak Lingkungan, Bupati: Kami Dirugikan!

Namun spesies bakteri tersebut dapat hidup pada air yang bersuhu hangat, sehingga peluang hidupnya seribu kali lebih besar di wilayah beriklim tropis.

Jika penderita Leptospirosis tidak ditangani dengan cepat, resiko kematiannya tinggi karena dapat terjadi komplikasi dan kerusakan fungsi organ tubuh, yang disebut fase Weil.

Sejarah Leptospirosis

Dilansir oleh kabar-priangan.com dari Jurnal Leptospirosis: a leisure and occupational hazard, pada 8 Maret 2023, penyakit tersebut pertama kali disebut dengan penyait Weil pada tahun 1886, oleh Profesor Kedokteran dari Universitas Heidelberg, Jerman, dokter Adolf Weil.

Baca Juga: Enam Ekor Domba Milik Warga Pasir Batang Sumedang Raib Digondol Maling

Halaman:

Editor: Dede Nurhidayat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x