Putra sulung Mantan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut menilai pemerintahan saat ini membuat kondisi ekonomi Indonesia semakin sulit karena pembangunan proyek mercusuar yang banyak menelan anggaran.
“Masalahnya bukan hanya krisis global, persoalan ekonomi kita semakin rumit karena keuangan negara tidak dikelola dengan baik. Anggaran terlalu banyak digunakan untuk membiayai proyek-proyek mercusuar yang tidak berdampak pada kehidupan wong cilik (orang kecil),” katanya.
Sementara di sisi lain terjadi defisit anggaran di pemerintah tetapi ditutupi dengan utang. Bahkan menurut AHY saat ini utang Indonesia meningkat tiga kali lipat.
“Dalam setahun terakhir ini kenaikan utang pemerintah mencapai tiga kali lipat. Menurut Kemenkeu di awal 2023 angkanya mencapai 7.733 triliun, belum lagi utang BUMN yang semakin menggunung sebesar 1.640 triliun, faktanya pula rasio utang negara semakin tinggi,” kata AHY.
Baca Juga: Pedagang Pasar Besi Cikurubuk Tasikmalaya Resah, Jelang Ramadhan Masih Belum Bisa Berjualan
Dengan tingginya utang tersebut, menurut AHY, Indonesia akan semakin sulit untuk melakukan pembayaran. Disamping itu jika utang tersebut dibebankan pada pemerintah selajutnya maka hanya akan membuat keadaan semakin sulit. Pemerintah yang akan datang tidak akan leluasa membiayai pembangunan nasional.***