"Dan belum lagi yang tadi Ka Jo bilang pupus nih harapan kita melihat tim nasional kita bisa bertanding di level dunia di skala piala dunia, sesuatu yang sebetulnya mirisnya kesempatan yang kita dapatkan bukan karena prestasi, karena kita enggak lolos kualifikasi tapi karena privilege kita sebagai tuan rumah yang main di rumah sendiri, tapi berarti emang pupus tuh harapan itu dan kecewa pasti kalo kemudian dibatalkan nih. Pembatalan yang ujug-ujug dan seolah-olah kita enggak komit pada apa yang sudah kita janjikan ke FIFA dan ke dunia, ini Piala Dunia lho," lanjut Najwa dengan lugas.
Namun pada pertengahan obrolan Najwa melanjutkan bahwasanya penolakan terhadap Israel juga bukan hal yang salah karena hal tersebut ada landasannya.
"Tapi disisi lain argumen bagi mereka yang menolak israel dateng ke Indonesia itu juga argumen yang valid dan ada dasarnya. Bukan semata politik praktis tapi ini soal sikap soal pandangan, soal bagaimana akumulasi pendirian bangsa Indonesia, jejak historis yang semuanya terekam di konstitusi lho. Dan itu juga yang menjadi alasan kenapa sampai sekarang kita enggak mengakui Israel, kita enggak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel karena alasan itu. Sesuatu yang ngga bisa dipandang enteng, enggak bisa dianggap ringan menurutku," tutur Najwa.
Dari dua pandangan yang telah ia sampaikan, Najwa menyimpulkan bahwasannya masalah ini merupakan masalah yang complicated karena masing-masing pihak mempunyai argumen yang bisa dipahami.
"Jadi dua-duanya tuh punya argumen yang bisa dipahami dan itu yang membuat kenapa ini, isu ini menjadi sangat-sangat pro-kontra, karena baik yang mendukung atau yang tidak mendukung cukup clear dan cukup jelas menurutku," tuturnya.***