Network
Saat itu untuk menayangkan langsung pertandingan segitiga tersebut, pihak MNCTV menurunkan 60 kru, termasuk bagian produksi dan kameramen. Stasiun televisi yang dulunya bernama Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) itu menggunakan delapan kamera standar.
Satu unit kamera Jimmy Zeep yang dipasang di belakang gawang bagian selatan, dua kamera di tribun VIP, dua kamera di pinggir lapangan kiri dan kanan, satu kamera untuk momen-momen penting, satu kamera di tribun timur, serta kamera stager belakang gawang bagian utara.
Peralatan tersebut diangkut dengan satu truk tronton. Ada juga kendaraan OB van stasiun televisi tersebut. "Untuk turnamen ini kami menggarap dengan serius seperti program-program yang lain. Kru yang hadir di Ciamis sekira 50 orang," kata Produser Sport MNCTV Bonaventura Winarso,
ketika itu kepada Harian Umum Kabar Priangan/kabar-priangan.com.
Selain klub-klub yang telah lama berkecimpung di Liga 1 seperti Persib dan Persebaya, klub Liga 2 yang kini promosi ke Liga 1 (dulu LSI) pun bertanding di Stadion Galuh. Misalnya Persis Solo ketika masih sama-sama dengan PSGC di Divisi Utama.
Tak hanya menjadi saksi perkembangan sepak bola lokal dan Tanah Air, Stadion Galuh juga mengalami masa redup yang ditandai dengan sepi dan minimnya kegiatan. Namun hal itu berlaku bagi seluruh stadion di Indonesia.
Baca Juga: Terdampak Luapan Sungai Ciseel Ratusan Siswa SDN 1 Ciparay Ciamis Terpaksa Belajar di Rumah
Setidaknya ada dua peristiwa besar yang membuat Stadion Galuh sepi. Pertama pada tahun 2015, setelah munculnya surat keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga saat itu, Imam Nachrawi, yang membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan Ketua Umum La Nyalla Mattalitti.
Imbasnya, izin keramaian dari aparat kepolisian tidak turun. PT Liga Indonesia kemudian menghentikan kompetisi QNB atau LSI 2015 yang baru seumur jagung.
Divisi Utama, kompetisi kasta kedua yang diikuti PSGC, juga dihentikan. Di Stadion Galuh, PSGC gagal menggelar pertandingan. Demikian juga klub-klub di sejumlah stadion lainnya.
