Network
KABAR PRIANGAN - Tiga orang atlet yang bernaung di bawah National Paralimpic Committee Indonesia (NPCI) Kota Tasikmalaya turut memberi kontribusi pada perbendaharaan medali kontingen Indonesia yang tengah berjuang dalam ajang ASEAN Para Games 2023 XII Kamboja 2023. Dari empat atlet yang berlaga, tiga atlet diantaranya yakni Nur "Ebol" Irmansyah dan Eneng Paridah (Angkat Berat), serta Rizal Saeful Azis (Blind Judo) telah sukses memberi kontribusi medali.
Rinciannya adalah dua medali emas dipersembahkan Eneng Paridah cabor para power lifting kelas 41 Kg dan Rizal Saeful Azis yang berjaya di cabor blind judo kelas men individual J1-73 kg. Sedangkan tiga medali perunggu sumbangsih atlet NPCI Kota Tasikmalaya untuk Bumi Pertiwi diraih Nur Irmansyah cabor para power lifting kelas 49 kg untuk angkatan tertinggi dan total angkatan, serta Eneng Paridah yang harus puas meraih medali perunggu kelas 49 kg untuk total angkatan.
Sayangnya kesuksesan tiga atlet itu belum bisa diikuti atlet NPCI Kota Tasikmalaya lainnya yakni Rian Prahasta, atlet cabor tenis meja. Ia terjegal, sehingga belum membawa pulang medali.
Ketua NPCI Kota Tasikmalaya Chepy Puad Angsori melalui Sekretaris NPCI Kota Tasikmalaya Asep Ilyas SH, yang dihubungi Selasa 6 Juni 2023 mengaku sangat bersyukur karena tiga dari empat atlet yang tergabung dalam kontingen merah putih sudah memberi kontribusi bagi negara. "Dengan kontribuai itu, maka Atlet Kota Tasikmalaya bisa jadi bagian penting bagi kontingen Indonesia dalam upaya merebut juara umum ASEAN Para Games 2023 Kamboja," ujarnya.
Sebagaimana diketahui hingga Selasa 6 Juni 2023 siang, perolehan medali kontingen Merah Putih masih kokoh di urutan pertama dengan torehan 43 medali emas, 36 medali perak dan 27 medali perunggu. Mereka unggul cukup jauh dari Vietnam yang mengemas 26 medali emas, 21 medali perak dan 31 medali perunggu.
Atas prestasi awal itu, Chepy mengaku sangat bangga dan puas karena perjuangan para atlet dalam berlatih tidak sia-sia. Empat atlet dari Kota Tasikmalaya telah memberikan kemampuan terbaik dan itulah yang jadi poin penting. "Malah kontribusi berupa dua medali emas dan tiga perunggu menjadi bukti bahwa atlet dari kampung mampu bersaing di tingkat internasional, " kata Asep.
