Baik buruk tetap selalu didukung
Saddil mengakui peran suporter sangat penting. Ia pun berharap dukungan kepada Timnas Indonesia Senior tidak mengendur, terutama saat bermain di kandang. “Kami sangat respek kepada suporter karena sudah menyemangati kami main di Filipina. Saya harap mereka tetap cinta Timnas Indonesia, tetap mendukung. Walau baik dan buruk, tetap selalu didukung,” ujarnya.
Saat laga melawan Filipina, banyak suporter Indonesia hadir di Stadion Rizal Memorial. Selain warga Indonesia yang bekerja di sana, juga banyak yang datang langsung dari Indonesia. Mereka
meneriakkan yel-yel memberi semangat, tak kalah kencang dibandingkan pendukung tuan rumah.
Berdasar jadwal, setelah melawan Filipina, Timnas Indonesia yang diasuh Shin Tae-yong masih mempunyai empat pertandingan tersisa karena format kompetisi ini adalah kandang-tandang. Indonesia giliran menjadi tuan rumah menghadapi Vietnam pada 21 Maret 2024. Enam hari kemudian Vietnam menjamu Indonesia pada 27 Maret 2024. Selanjutnya menjamu Irak pada 6 Juni 2024, ditutup Indonesia meladeni Filipina pada 11 Juni 2024.
Saddil pun berharap empat sisa laga tersebut dapat menyapu poin penuh. Apalagi tiga diantaranya laga kandang. “Saya berharap tim menjadi lebih semangat, karena main kandang. Kami berharap bisa mendapatkan poin yang lebih baik dibandingkan tandang. Kami bisa semangat
bermain di kandang karena kami memiliki suporter yang luar biasa dalam membangun semangat dan memotivasi kami,” ucap pemain berusia 24 tahun kelahiran itu.
Assist bagus Ricky Kambuaya
Mengenai satu gol yang ia cetak ke gawang Filipina pada menit ke-70 sekaligus merupakan gol penyelamat Indonesia dari kekalahan, Saddil menyebutkan gol tersebut dihasilkan melalui kerja sama tim. “Saya berterima kasih karena ini semua tentang tim, bukan tentang individu. Saya berterima kasih karena bisa berjuang di titik ini, meski banyak kendala. Sekali lagi semua bersyukur atas hasil yang kami dapat,” ucapnya.
Ia menyebutkan proses terjadinya gol itu karena operan dari koleganya, Ricky Kambuaya, sangat baik. “Mungkin karena bola yang sangat baik diberikan Ricky Kambuaya. Saya merasa bola itu tidak terlalu kencang, dan tidak terlalu pelan. Jadi saya memutuskan untuk menembak,” kata Saddil.***